back to top
Kamis, April 17, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaGaya HidupVape Tidak Lebih Aman Dari Rokok Biasa! Ini 7 Dampak Berbahayanya

Vape Tidak Lebih Aman Dari Rokok Biasa! Ini 7 Dampak Berbahayanya

balienews.com, – Rokok elektrik atau vape semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Banyak yang menganggap rokok elektrik lebih aman daripada rokok tembakau. Namun, benarkah demikian? Faktanya, rokok elektrik juga menyimpan berbagai bahaya yang mengancam kesehatan pemakainya.

Apa Itu Rokok Elektrik?

Rokok elektrik adalah perangkat yang memanaskan cairan berisi nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya menjadi uap yang dihirup. Penggunaannya terlihat lebih modern dan dianggap “bersih” dibandingkan rokok biasa. Namun, di balik kemasannya yang menarik, bahaya rokok elektrik ternyata tidak lebih ringan dari rokok tembakau. Berikut bahaya rokok elektrik, dilansir dari laman resmi Alodokter.

Berbagai Bahaya Rokok Elektrik

1. Menyebabkan Kecanduan

Nikotin dalam rokok elektrik merangsang otak untuk melepaskan dopamin, hormon yang menimbulkan rasa senang. Sayangnya, efek ini bersifat sementara dan membuat pengguna terus menginginkan lebih. Meski kadarnya lebih rendah dibandingkan rokok tembakau, nikotin pada vape tetap dapat menyebabkan kecanduan, terutama pada pengguna muda.

2. Merusak Paru-Paru

Zat kimia seperti akrolein, diasetil, dan glikol dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan paru-paru. Salah satu penyakit serius yang bisa timbul adalah popcorn lung, kondisi di mana paru-paru terluka dan membentuk jaringan parut permanen. Gejalanya meliputi batuk kronis, sesak napas, dan nyeri dada.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis

Penggunaan rokok elektrik dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Akibatnya, risiko penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke menjadi lebih tinggi. Bahaya ini dapat meningkat seiring durasi penggunaan.

4. Memicu Kanker

Saat cairan vape dipanaskan, zat formaldehida terbentuk. Formaldehida merupakan senyawa karsinogenik yang diketahui dapat memicu kanker. Penggunaan jangka panjang rokok elektrik memperbesar peluang terjadinya risiko ini.

5. Mengganggu Orang Lain

Sama seperti perokok tembakau, pengguna rokok elektrik juga berisiko membuat orang di sekitarnya menjadi perokok pasif. Meski uap rokok elektrik mengandung lebih sedikit zat berbahaya dibandingkan asap rokok, paparan tetap dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada orang lain.

6. Membahayakan Kehamilan

Nikotin dan bahan kimia lain dalam vape bisa berdampak buruk bagi ibu hamil dan janinnya. Risiko komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur, cacat lahir, hingga bayi lahir mati, menjadi lebih tinggi. Ibu hamil yang terpapar vape juga rentan mengalami preeklamsia dan keguguran.

7. Risiko Meledak

Beberapa laporan menyebutkan kasus vape yang meledak atau terbakar. Meski jarang terjadi, risiko ini tetap ada, terutama jika baterai perangkat bermasalah. Ledakan tersebut dapat menyebabkan cedera serius pada pengguna maupun orang di sekitarnya.

Siapa yang Tidak Boleh Menggunakan Rokok Elektrik?

Rokok elektrik tidak aman untuk anak-anak, remaja, ibu hamil, dan siapa pun yang ingin menjaga kesehatannya. Sayangnya, masih banyak yang keliru menganggap vape sebagai alternatif sehat, padahal dampaknya juga membahayakan.

Rokok elektrik bukanlah solusi aman untuk menggantikan rokok tembakau. Bahaya yang mengintai mulai dari kerusakan paru-paru hingga risiko kanker menunjukkan bahwa produk ini sama sekali tidak bebas risiko. Mari tingkatkan kesadaran untuk tidak mencoba atau berhenti menggunakan rokok elektrik demi kesehatan diri dan orang-orang terdekat. (BEM)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERKINI