back to top
Sabtu, Oktober 18, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaPendidikanGuru Jadi Garda Depan Cegah Perundungan di Sekolah: Ini Langkah Nyata yang...

Guru Jadi Garda Depan Cegah Perundungan di Sekolah: Ini Langkah Nyata yang Bisa Dilakukan

Balienews.com – Perundungan (bullying) masih menjadi ancaman serius bagi anak-anak di sekolah. Guru memegang peran penting dalam menghentikan praktik ini. UNICEF menegaskan, setiap guru dapat menjadi agen perubahan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan penuh empati.

Tanggapi dengan Serius Saat Anak Melapor

Ketika seorang siswa mengaku mengalami perundungan, guru harus menanggapi laporan tersebut dengan serius.

Langkah pertama adalah menghargai keberanian anak untuk berbicara dan menegaskan bahwa kejadian itu bukan kesalahannya. Guru perlu menunjukkan empati dan membantu anak agar berani menolak perlakuan buruk dari teman sebaya.

Guru juga disarankan berbicara secara terpisah dengan setiap pihak yang terlibat tanpa menyalahkan atau memarahi di depan umum. Pendekatan ini mendorong kejujuran dan tanggung jawab.

Jika perundungan dilakukan oleh kelompok, penting untuk menegaskan bahwa semua pelaku turut bertanggung jawab atas tindakan mereka dan memahami dampak yang ditimbulkan pada korban.

Tindak Lanjut dan Keterlibatan Orang Tua

Setelah kejadian, guru wajib melibatkan orang tua dan menginformasikan perkembangan kasus secara transparan, dengan tetap menjaga kerahasiaan semua pihak.

Pemantauan berkelanjutan terhadap kondisi anak yang menjadi korban juga penting untuk memastikan ia merasa aman dan didukung.

Jika kasus tergolong berat, guru dapat menggandeng konselor sekolah, pekerja sosial, atau psikolog agar penanganan lebih komprehensif.

Pendekatan Terhadap Pelaku Perundungan

Guru juga perlu memahami bahwa anak pelaku perundungan membutuhkan bimbingan, bukan sekadar hukuman.

Langkah pertama adalah mendengarkan versi cerita mereka dan menelusuri penyebab di balik perilaku agresif, seperti masalah di rumah atau pengalaman menjadi korban di masa lalu.

Guru dapat menegaskan batasan perilaku yang tidak pantas, menerapkan konsekuensi logis, dan mengajak anak untuk memperbaiki kesalahan secara nyata — misalnya dengan meminta maaf, memperbaiki barang yang dirusak, atau membantu teman yang disakiti.

Penghargaan terhadap perubahan positif juga penting agar anak merasa diperhatikan dan termotivasi untuk berperilaku lebih baik.

Mencegah Bullying di Kelas

Lingkungan kelas yang positif adalah benteng pertama pencegahan bullying.
Guru dapat:

  • Membuat kesepakatan kelas tentang anti-bullying bersama siswa.
  • Menciptakan suasana hangat dan saling menghargai.
  • Mengamati siswa yang rentan, seperti anak pindahan, anak dengan disabilitas, atau mereka yang sering dijadikan sasaran.
  • Melatih empati melalui role play situasi bullying dan membahas solusi bersama.

Dengan pendekatan partisipatif ini, siswa akan belajar bahwa setiap orang berhak merasa aman dan dihargai di sekolah.

Jika Guru Menyaksikan Bullying

Ketika perundungan terjadi di depan mata, guru harus bertindak cepat dan tegas tanpa agresi. Pisahkan anak-anak yang terlibat, pastikan keamanan semua pihak, dan jaga ketenangan agar situasi tidak memburuk.

Sikap tegas namun empatik menunjukkan bahwa bullying tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apa pun.

Membangun Budaya Sekolah yang Anti-Bullying

Upaya menghentikan bullying tidak bisa hanya dilakukan oleh satu orang.
Sekolah harus membangun budaya kolektif yang menanamkan nilai empati, kerja sama, dan penghargaan terhadap prestasi bersama.

Melibatkan guru, siswa, dan orang tua dalam pelatihan dan sosialisasi anti-bullying akan memperkuat komitmen semua pihak untuk menjaga lingkungan belajar yang aman dan ramah anak.

Bullying bisa terjadi pada siapa saja, tetapi bisa dihentikan oleh semua orang — terutama guru. Dengan sikap empatik, tindakan tegas, dan kerja sama dengan seluruh pihak sekolah, guru dapat menjadi pelindung utama bagi siswa dari kekerasan teman sebaya. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI