back to top
Jumat, November 21, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahBGN: Bali Masih Kekurangan 200 Lebih Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

BGN: Bali Masih Kekurangan 200 Lebih Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

Badung, Balienews.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Bali masih jauh dari target. Dari total kebutuhan lebih dari 330 unit, hingga November 2025 baru 109 SPPG yang beroperasi.

Kondisi ini disampaikan Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, saat menghadiri kegiatan sosialisasi kebijakan tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Badung, Rabu (5/11).

Masih Kekurangan Lebih dari 200 SPPG di Bali

Tigor menjelaskan, capaian 109 SPPG di Bali baru mencakup sepertiga dari target yang diharapkan. Ia menekankan pentingnya percepatan pembentukan SPPG agar program pemenuhan gizi anak dapat berjalan optimal di seluruh sekolah.

Baca Juga :  BGN Tekankan Kebersihan Menu Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Keracunan Anak

“Kita berharap target 330-an SPPG bisa tercapai segera di tahun ini. Saat ini baru sepertiganya,” ujarnya.

Keterbatasan pendanaan, lokasi, serta pemahaman terhadap aturan penerima manfaat menjadi beberapa faktor yang menghambat penambahan jumlah SPPG di Bali.

Perlu Dukungan Mitra Baru untuk Penuhi Kebutuhan Gizi Anak

Menurut Tigor, BGN terus mendorong penambahan mitra SPPG di Bali agar layanan gizi bagi anak-anak penerima manfaat dapat merata.

Ia juga mengapresiasi seluruh pengelola SPPG yang telah bekerja secara profesional dan tidak pernah menimbulkan kasus negatif, seperti keracunan makanan.

“Di Bali sangat menggembirakan, tidak ada kejadian menonjol atau keracunan. Mereka melaksanakan tugas dengan tekun dan sesuai aturan,” kata Tigor.

Baca Juga :  Distan Tabanan Gelar Pelatihan SPPI untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

SPPG Bali Dinilai Siap dan Profesional

Tigor menilai para pengelola dan relawan SPPG di Bali sudah memahami tugasnya dengan baik sesuai petunjuk teknis BGN.

Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri lebih dari 700 pengelola SPPG itu, ia juga mengingatkan pentingnya ketepatan dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Kalau tidak sesuai format, akan kami tolak,” tegasnya.

Selain itu, pengeluaran dana tiap SPPG kini diawasi ketat melalui akun virtual yang harus disetujui bersama oleh kepala SPPG dan wakil yayasan atau mitra.

Program MBG Diharapkan Hidupkan UMKM Lokal

Di akhir pernyataannya, Tigor meminta seluruh pengelola SPPG mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto dengan mengelola layanan gizi secara profesional dan tepat sasaran.

Baca Juga :  Kapolri Tinjau Dapur MBG Polda Bali, Pastikan Standar Gizi untuk Pelajar di Denpasar

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), katanya, bukan hanya untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga diharapkan dapat menggerakkan sektor UMKM dan ekonomi masyarakat lokal. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI