Denpasar, Balienews.com — Pemerintah Provinsi Bali resmi meluncurkan domain tingkat dua (Second Level Domain/SLD) bali.id pada Kamis (11/12), sebagai langkah awal menuju domain tingkat satu (Top Level Domain/TLD) .bali.
Peluncuran ini dilakukan untuk memperkuat identitas digital Bali, mempromosikan budaya lokal, dan membuka ruang digital terpadu bagi UMKM, desa adat, akademisi, serta pelaku industri kreatif.
Identitas Digital Bali dalam Ekosistem Global
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa bali.id dirancang sebagai platform yang menampung seluruh informasi terkait Bali, termasuk produk UMKM, karya kreatif, aktivitas desa adat, dan talenta muda daerah.
Ia menegaskan bahwa domain tersebut akan menjadi fondasi bagi rencana lebih besar, yaitu peluncuran domain .bali agar Bali dapat sejajar dengan kota dan negara yang telah memiliki TLD sendiri seperti .tokyo atau .fr.
“Tolong digencarkan sosialisasinya supaya platform ini dimanfaatkan. Kami sedang menyiapkan domain .bali sebagai identitas digital daerah,” ujar Koster.
Aksara Bali Resmi Hadir di Platform Digital
Koster menjelaskan bahwa bali.id juga memuat aksara Bali sebagai bentuk pelestarian budaya di ruang digital. Modernisasi ini diharapkan mendorong generasi muda tetap menjaga warisan leluhur sambil beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Ini wahana digital yang mempertemukan warisan adiluhung aksara Bali dengan platform global. Keren sekali, apalagi ini pertama di Indonesia,” katanya.
Pemerintah Provinsi Bali menilai kebijakan ini sebagai momentum penting untuk transformasi digital yang berakar pada budaya, sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
Kolaborasi Pandi dan Pemprov Bali
Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Johar T. Simanjuntak, menegaskan bahwa peluncuran bali.id merupakan hasil kerja sama dengan Pemprov Bali untuk menghadirkan ruang digital yang “resmi dan berkarakter Bali”.
“Domain tingkat dua ini adalah realisasi kerja sama kami dengan Pemprov Bali. Kami ingin ruang digital Bali hadir lengkap dengan aksara Bali,” ujarnya.
Proyek ini melibatkan Dinas Kominfo Bali, Dinas Pendidikan, Universitas Udayana, serta berbagai komunitas budaya.
Dorongan Standarisasi Aksara Bali di Unicode
Johar juga mendorong agar pemanfaatan aksara Bali semakin meluas, termasuk penggunaannya di sekolah-sekolah.
Ia menekankan pentingnya memperjuangkan standarisasi aksara Bali di Unicode untuk memperluas pemakaiannya secara global dan memastikan keberlanjutan warisan budaya tersebut.
Peluncuran bali.id menjadi tonggak penting bagi identitas digital Bali. Pemerintah mengajak masyarakat, pelaku usaha, dan komunitas budaya memanfaatkan platform ini untuk memperkuat kehadiran Bali di dunia digital. (BEM)
