back to top
Selasa, April 22, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaGaya HidupTips Psikolog : Mencegah Anak Terjebak Tren Viral

Tips Psikolog : Mencegah Anak Terjebak Tren Viral

Jakarta, balienews.com, – Tren viral di media sosial sering kali membuat anak-anak dan remaja tergoda untuk ikut-ikutan tanpa memikirkan dampaknya. Namun, bagaimana caranya agar orang tua dapat membimbing mereka tetap kritis dan tidak mudah terpengaruh? Psikolog klinis dari Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPTUI), Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., memberikan tips penting untuk membantu orang tua menghadapi tantangan ini.

Psikolog yang akrab disapa Nina ini menegaskan bahwa membangun hubungan yang kuat dengan anak adalah kunci utama untuk mencegah mereka ikut-ikutan dalam tren yang belum tentu bermanfaat.

Mengapa Anak Mudah Terpengaruh oleh Tren Viral?

Anak-anak dan remaja seringkali lebih cepat mengetahui tren dibandingkan orang dewasa. Psikolog yang akrab disapa Nina menjelaskan bahwa ini merupakan tantangan besar bagi orang tua.

“Sebetulnya ini agak sulit, karena seringkali anak muda lebih dulu tahu sesuatu yang viral sebelum orang dewasa yang cukup bijak. Yang perlu kita lakukan adalah mencegah seorang anak atau anak muda untuk bersikap ikut-ikutan,” kata Nina dikutip dari laman resmi ANTARA.

Nina menegaskan bahwa sekadar memberikan pemahaman tentang dampak tren viral tidak cukup. Orang tua perlu strategi lebih dalam untuk membimbing anak mereka.

Kiat Efektif untuk Mencegah Perilaku Ikut-ikutan

1. Membangun Hubungan Dekat dengan Anak

Hal utama yang perlu dilakukan orang tua adalah menciptakan hubungan dekat dengan anak. Nina menyebutkan bahwa anak akan cenderung mendengarkan nasihat orang tua jika mereka merasa nyaman dan menganggap orang tua sebagai sosok yang inspiratif.

Berikut cara membangun hubungan dekat dengan anak :

  • Sediakan waktu khusus untuk berbicara dari hati ke hati dengan anak.
  • Dengarkan cerita mereka tanpa menghakimi.
  • Berikan perhatian penuh saat mereka berbicara.

2. Mengenal Lingkungan Pergaulan Anak

Menurut Nina, orang tua perlu mengenal teman-teman anak mereka. Dengan begitu, anak merasa didukung dan teman-temannya pun segan untuk mengajak hal-hal negatif.

“Temannya pun juga cenderung segan untuk mengajak remaja kita berperilaku aneh-aneh apabila kenal dengan si ortu secara nyaman,” jelas Nina.

Kenali lingkungan pergaulan anak dengan cara :

  • Ajak teman-teman anak ke rumah.
  • Jadilah tuan rumah yang ramah saat mereka bermain.
  • Diskusikan dengan anak jika ada teman yang terlihat membawa pengaruh buruk.

3. Menjadi Teladan yang Baik

Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Nina menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental dan kepercayaan diri orang tua agar energi positif tersebut dapat dirasakan oleh anak.

Langkah menjadi teladan bagi anak :

  • Jaga keseimbangan emosi dan kesehatan mental.
  • Tunjukkan sikap percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup.
  • Hindari menunjukkan perilaku ikut-ikutan yang tidak perlu di depan anak.

Dampak Negatif Tren Viral pada Anak

Fenomena viral di media sosial sering kali membawa pengaruh buruk. Contohnya adalah permainan “Koin Jagat” yang baru-baru ini ramai diperbincangkan. Permainan ini menawarkan hadiah uang, tetapi menyebabkan kerusakan pada taman dan fasilitas umum karena banyaknya orang yang berburu koin di tempat tersebut.

Menurut Nina, orang tua perlu mendiskusikan fenomena semacam ini dengan anak. Jelaskan risiko dan dampak negatif yang bisa terjadi, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan.

Mencegah anak dan remaja agar tidak asal mengikuti tren viral memerlukan usaha dari orang tua untuk membangun hubungan yang erat, mengenal lingkungan pergaulan anak, serta menjadi teladan yang baik. Dengan pendekatan ini, anak akan lebih nyaman berbicara dengan orang tua dan tidak mudah terpengaruh oleh tren yang berpotensi merugikan. (BEM)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERKINI