back to top
Selasa, Juli 15, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahSekolah Rakyat Mahatmiya Bali Mulai Tahun Ajaran Baru, Siswa Jalani Cek Kesehatan

Sekolah Rakyat Mahatmiya Bali Mulai Tahun Ajaran Baru, Siswa Jalani Cek Kesehatan

Tabanan, Balienews.com Tahun ajaran baru Sekolah Rakyat (SR) Mahatmiya di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos) RI resmi dimulai pada Senin, 14 Juli 2025. Sebanyak 75 siswa dari empat kabupaten/kota di Bali mengikuti pemeriksaan kesehatan di hari pertama kegiatan di Sentra Mahatmiya, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, sebagai langkah awal sebelum memulai proses pembelajaran.

Antusias Orang Tua dan Siswa Mengiringi Hari Pertama

Para siswa datang didampingi orang tua dengan penuh semangat, terutama karena program ini memberikan pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

I Wayan Yuliarta (36), seorang petani gula aren asal Desa Belimbing, Pupuan, menyampaikan rasa syukurnya atas program ini yang memungkinkan putrinya, Ni Luh Dela Puspita Sari, untuk tetap melanjutkan pendidikan.

“Program ini sangat membantu bagi keluarga seperti kami. Harapannya anak-anak bisa terus sekolah hingga jenjang SMA,” ujar Yuliarta.

Pemeriksaan Kesehatan dan Pengenalan Lingkungan

Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sri Wibowo, menjelaskan bahwa 75 siswa tersebut berasal dari Tabanan (61 siswa), Buleleng (7), Denpasar (4), dan Badung (3). Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kesiapan fisik setiap siswa. Jika ditemukan kondisi kesehatan tertentu, pihak sekolah akan memberikan terapi terlebih dahulu.

Setelah itu, siswa menjalani masa pengenalan lingkungan untuk memahami sistem pembelajaran, ruang kelas, dan asrama.

“Karena latar belakang mereka sangat beragam, penting bagi kami untuk mengenalkan kurikulum dan lingkungan sejak awal,” ujar Sri Wibowo.

Kurikulum Fleksibel dan Pendekatan Individual

SR Mahatmiya menggunakan pendekatan yang fleksibel dan tidak hanya mengandalkan metode klasikal. Bagi siswa dengan kebutuhan khusus, disediakan pendampingan agar pembelajaran tetap optimal.

Salah satu pendekatan inovatif adalah penggunaan tes DNA untuk jenjang SMP guna mengenali potensi dan minat siswa sejak dini.

“Jika hasil tes menunjukkan bakat olahraga, misalnya sepak bola, maka siswa akan diarahkan ke klub yang sesuai,” imbuhnya.

Rencana Pengembangan dan Penambahan Kapasitas

Tahun 2026, SR Mahatmiya menargetkan ekspansi ke Karangasem dengan cakupan jenjang SD hingga SMA dan total siswa mencapai 1.000 orang. Persiapan terus dilakukan, termasuk rekrutmen tenaga pengajar dan pendamping.

Saat ini, sekolah memiliki 12 guru inti, dua wali asrama penuh waktu, serta pekerja sosial dari Kemensos sebagai wali asuh. Setiap pekerja sosial mendampingi 10 siswa dan berperan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran maupun isu psikososial.

“Jika ada siswa kesulitan belajar, pekerja sosial akan mencari penyebabnya dan memberikan solusi terbaik,” jelas Sri Wibowo.

Fasilitas Berasrama dan Kegiatan Akhir Pekan

Meski belajar dalam sistem asrama, siswa tetap memiliki hari libur setiap Minggu. Hari tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekstrakurikuler, rekreasi, atau kunjungan keluarga.

“Kami tetap membuka akses komunikasi dengan orang tua dan memberikan izin jika siswa mengikuti kegiatan keagamaan,” tutup Sri Wibowo.

Program Sekolah Rakyat Mahatmiya Bali merupakan langkah nyata pemerintah dalam menghadirkan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Diharapkan model ini dapat diperluas ke daerah lain demi masa depan generasi muda yang lebih baik. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI