back to top
Minggu, Oktober 5, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaPendidikanMenPANRB Tinjau Sekolah Rakyat SRMP 17 di Tabanan, Komitmen Bangun SDM dan...

MenPANRB Tinjau Sekolah Rakyat SRMP 17 di Tabanan, Komitmen Bangun SDM dan Atasi Kemiskinan

Tabanan, Balienews.com — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 (SRMP 17) di Sentra Mahatmiya Bali, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, pada Senin (4/8). Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja di Bali untuk meninjau langsung pelaksanaan program prioritas nasional di bidang pendidikan.

Program Unggulan Presiden untuk Pendidikan Inklusif

Rini Widyantini menyaksikan langsung proses pembelajaran di SRMP 17, salah satu sekolah rakyat yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Ia berdialog dengan siswa dan meninjau fasilitas asrama yang menampung puluhan peserta didik dari keluarga pra-sejahtera.

“Sekolah Rakyat ini adalah bagian dari program prioritas Presiden, bersama makan bergizi gratis, koperasi desa, cek kesehatan gratis, dan perumahan rakyat. Fasilitas di SRMP 17 sudah memadai untuk anak-anak dari desil 1 dan 2. Pendidikan gratis ini setara kualitasnya dengan sekolah umum,” ujar Rini.

Baca Juga :  Sekolah Rakyat Jadi Strategi Nasional Pengentasan Kemiskinan

Strategi Pemerintah dalam Membangun SDM dan Mengurangi Kemiskinan

Rini menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah wujud komitmen negara dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul sekaligus mengatasi kemiskinan struktural.

“Program ini menunjukkan keberpihakan negara kepada masyarakat kurang mampu. Mereka bisa mengejar ketertinggalan dan memperoleh pendidikan layak,” tambahnya.

Dukungan untuk Penambahan Tenaga Pendidik

Menanggapi kekurangan guru di SRMP 17, Rini menyatakan kesiapan Kementerian PANRB untuk mendukung Kementerian Sosial sebagai pengelola program.

“Formasi guru akan disesuaikan dengan jumlah siswa dan ruang belajar. Kami menunggu data valid dari Kemensos untuk tindak lanjut,” jelasnya.

Kebutuhan Tenaga Pendidik dan Operasional yang Mendesak

Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sri Wibowo, mengungkapkan bahwa SRMP 17 kehilangan tiga guru—satu guru BK dan dua guru agama (Hindu dan Kristen)—karena kendala lokasi dan jadwal. Saat ini, hanya tersisa 11 guru dari sebelumnya 14 orang.

Baca Juga :  Karangasem, Tabanan & Bangli Jadi Pilot Project Sekolah Rakyat Berasrama di Bali

“Kami sudah mengajukan permohonan penambahan guru ke Kemensos,” kata Sri Wibowo.

Dia menambahkan, untuk mendukung operasional 75 siswa dalam tiga rombongan belajar, sekolah membutuhkan: 14 guru, 2 wali asrama, 8 wali asuh, 6 petugas keamanan, 4 juru masak, dan 4 petugas kebersihan.

Kunjungan ini menegaskan dukungan pemerintah pusat dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat miskin, sekaligus memperkuat infrastruktur Sekolah Rakyat. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI