Jakarta, Balienews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Penetapan ini diumumkan KPK pada Jumat (22/8/2025) di Gedung Merah Putih, Jakarta.
11 Tersangka, Termasuk Wamenaker
Ketua KPK Setyo Budiyanto menyampaikan bahwa lembaganya telah menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan dan menetapkan 11 orang sebagai tersangka.
“KPK menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, yakni salah satunya IEG,” ujar Setyo Budiyanto.
KPK juga menahan Immanuel Ebenezer selama 20 hari pertama, terhitung sejak 22 Agustus hingga 10 September 2025 di Rumah Tahanan KPK Gedung Merah Putih.
Pasal yang Disangkakan
Menurut Setyo, para tersangka dijerat dengan Pasal 12 huruf e dan/atau Pasal 12B UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
OTT dan Penyitaan Kendaraan
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengonfirmasi adanya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wamenaker.
“OTT tersebut berkaitan dengan dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3),” kata Fitroh.
Dalam operasi itu, KPK menyita puluhan kendaraan yang diduga terkait dengan kasus tersebut.
Penyegelan Ruangan di Kemenaker
Selain penetapan tersangka, KPK juga melakukan penyegelan terhadap ruangan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3) Kemenaker.
Langkah ini dilakukan untuk mendalami lebih lanjut aliran dana dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi K3.
Kasus ini menambah panjang daftar pejabat yang terjerat kasus korupsi di Indonesia. KPK menegaskan komitmennya untuk terus mengusut dugaan pemerasan terkait sertifikasi K3 hingga tuntas. (BEM)
