Beijing, Balienews.com — Xiaomi terus menunjukkan keseriusannya menapaki industri otomotif. CEO Xiaomi, Lei Jun, mengungkapkan bahwa perusahaannya membeli tiga unit Tesla Model Y pada awal tahun 2025. Mobil-mobil tersebut kemudian dibongkar sepenuhnya untuk dipelajari setiap detail komponennya — mulai dari desain, material, hingga sistem perangkat lunak.
Langkah itu, menurut Lei Jun, dilakukan untuk memahami standar tinggi yang diterapkan Tesla sekaligus menemukan ruang inovasi bagi mobil listrik Xiaomi seri SU7 dan SUV YU7 yang baru diluncurkan.
“Kami membeli tiga unit Model Y, membongkar bagian-bagiannya satu per satu, dan mempelajari setiap komponen secara berurutan,” ujar Lei Jun, dikutip dari Carscoops.com, Selasa (30/9/2025).
Langkah Xiaomi Bukan Sekadar Meniru, tapi Strategi Belajar
Praktik membeli dan membongkar kendaraan pesaing sebenarnya lazim di industri otomotif global. Produsen besar kerap membeli produk kompetitor untuk menganalisis material, teknologi, hingga metode produksi. Hal serupa juga umum dilakukan di industri elektronik — termasuk smartphone dan prosesor.
Xiaomi, yang sudah dikenal lewat reputasinya di dunia elektronik konsumen, hanya menerapkan strategi yang sama di sektor otomotif. Bedanya, langkah ini kini mendapat sorotan besar karena Xiaomi adalah pemain baru di industri mobil listrik.
Dari Elektronik ke Otomotif: Xiaomi Siap Tantang Tesla
Peluncuran sedan listrik SU7 dan SUV YU7 menjadi titik awal ambisi besar Xiaomi di pasar kendaraan listrik. Keduanya langsung mendapat perhatian luas di China karena harga kompetitif dan desain modern, meski masih menghadapi beberapa masalah awal produksi.
Dalam presentasinya di Beijing National Convention Center, Lei Jun bahkan menampilkan perbandingan langsung antara Tesla Model Y dan Xiaomi YU7. Namun, ia menegaskan tidak berniat menjatuhkan Tesla.
“Jika Anda tidak memilih YU7, Anda bisa mempertimbangkan Model Y. Model Y adalah mobil yang sangat luar biasa,” kata Lei Jun.
Pernyataan itu menunjukkan pendekatan Xiaomi yang terbuka terhadap kompetisi dan pembelajaran lintas merek — strategi yang menjadi kunci bagi pertumbuhan cepat perusahaan tersebut.
Keseriusan Xiaomi di Industri Mobil Listrik
Dengan strategi agresif ini, Xiaomi menegaskan bahwa mereka tidak sekadar ikut tren kendaraan listrik, melainkan siap bersaing dengan merek mapan seperti Tesla.
Reputasi Xiaomi di bidang inovasi teknologi, dikombinasikan dengan riset mendalam terhadap produk kompetitor, berpotensi menjadikan perusahaan ini kekuatan baru di industri otomotif global.
Langkah Xiaomi membongkar Tesla Model Y menunjukkan bahwa belajar dari pesaing bisa menjadi fondasi inovasi. Konsumen kini menantikan bagaimana hasil studi tersebut diwujudkan dalam generasi berikutnya dari mobil listrik buatan Xiaomi. (BEM)