back to top
Selasa, Oktober 14, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahJajaran Pemkab Tabanan Melaksanakan Persembahyangan Purnama Sasih Kapat

Jajaran Pemkab Tabanan Melaksanakan Persembahyangan Purnama Sasih Kapat

Tabanan, Balienews.com — Dalam suasana khusyuk, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan melaksanakan persembahyangan Purnama Sasih Kapat, Senin (6/10).

Kegiatan spiritual ini diawali di Padmasana Kantor Bupati Tabanan dan dilanjutkan di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel.

Persembahyangan yang bertepatan dengan Soma Umanis Wuku Tolu ini menjadi momentum bagi jajaran Pemkab Tabanan untuk memohon kerahayuan jagat dan keseimbangan alam semesta.

Turut hadir Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Wakil Bupati Tabanan, Sekda dan para kepala perangkat daerah, serta Bendesa Adat setempat.

Awali Persembahyangan di Kantor Bupati

Di Padmasana Kantor Bupati, Bupati Sanjaya bersama jajaran melaksanakan sembah bhakti sebagai ungkapan rasa syukur atas anugerah yang diterima pemerintah dan masyarakat Tabanan.

Baca Juga :  Pensiunan Ciptakan Jam Raksasa Tanpa Listrik dari Bahan Bekas

Persembahyangan ini juga dimaknai sebagai doa agar roda pemerintahan berjalan harmonis dan penuh berkah.

Kegiatan Simbolis di Pura Luhur Batukau

Usai sembahyang di kantor bupati, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pura Luhur Batukau, salah satu pura kahyangan jagat di Bali.

Sebelum persembahyangan utama, Bupati Sanjaya melakukan kegiatan simbolis dengan memberi makan ikan di kolam Beji Pura serta melepaskan lima ekor burung titiran sebagai simbol keharmonisan antara Tuhan, manusia, dan alam.

“Melalui simbol ini kita belajar bahwa keseimbangan hidup tidak hanya dicapai lewat doa, tetapi juga melalui tindakan nyata menjaga lingkungan dan sesama. Itulah esensi keharmonisan yang ingin kita jaga di Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya.

Baca Juga :  Bupati Sanjaya Resmikan Videotron di Lapangan Dangin Carik Tabanan

Makna Spiritual Tri Hita Karana

Rangkaian upacara ini mencerminkan ajaran Tri Hita Karana, falsafah hidup masyarakat Bali yang menekankan keharmonisan hubungan antara parahyangan (Tuhan), pawongan (manusia), dan palemahan (alam).

Selain itu, dilakukan pula pembersihan Beji sebagai simbol penyucian diri, baik lahir maupun batin, sebelum memasuki area utama persembahyangan.

Beji yang menjadi sumber air suci dimaknai sebagai lambang kehidupan, tempat setiap niat dan langkah dimurnikan agar mencapai kesucian dan keseimbangan spiritual.

Doa untuk Kedamaian dan Kesejahteraan Tabanan

Puncak persembahyangan dilakukan di Pelinggih Pancer Jagat, tempat Bupati Sanjaya memanjatkan doa bagi kesejahteraan masyarakat Tabanan.

“Sebagai pelayan masyarakat, kita wajib menjaga keharmonisan antara Tuhan, alam, dan manusia. Semoga dengan yadnya tulus ini, Tabanan selalu dirahmati kedamaian dan kerahayuan jagat,” pungkasnya. (BEM/Pro)

Baca Juga :  Aksi Bersih Sungai di Tabanan: Desa Dauh Peken Gandeng Sungai Watch Bali
BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI