Denpasar, balienews.com, – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali telah mengeluarkan surat edaran resmi mengenai pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun 1947 Śaka atau 2025 Masehi, yang jatuh pada 29 Maret 2025. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Pengurus Harian PHDI Bali, I Nyoman Kenak, dan Sekretaris Pengurus Harian PHDI Bali, Putu Wirata Dwikora. Surat ini juga mengatur tata laksana upacara Tumpek Wariga yang bertepatan dengan Nyepi.
Dalam surat bernomor 08/Um.PHDI Bali/I/2025 tertanggal 30 Januari 2025, umat Hindu di Bali diminta melaksanakan upacara Tumpek Wariga atau Tumpek Bubuh pada pukul 05.30 Wita hingga 06.30 Wita. Sementara itu, Catur Brata Penyepian akan dilaksanakan mulai pukul 06.30 Wita pada 29 Maret 2025 hingga pukul 06.00 Wita keesokan harinya.
Perbedaan Waktu dengan MDA
Ketua Pengurus Harian PHDI Bali, I Nyoman Kenak, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan hasil Pesamuhan PHDI Bali pada 17 Januari 2025. Pesamuhan tersebut dihadiri oleh perwakilan Pj Gubernur Bali, Kementerian Agama Provinsi Bali, dan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali.
Kenak menegaskan bahwa perbedaan waktu pelaksanaan Tumpek Wariga antara PHDI dan Majelis Desa Adat (MDA) tidak perlu diperdebatkan. “Perbedaan waktu yang direkomendasikan tidak signifikan. Yang terpenting adalah niat dan pemahaman mendalam terhadap ajaran Hindu,” ujarnya, dikutip dari Nusabali.
Pedoman Pelaksanaan Nyepi 2025
Selain Tumpek Wariga, PHDI juga memberikan panduan pelaksanaan piodalan atau pujawali yang bertepatan dengan Nyepi. Upacara ini dipimpin oleh pemangku pura dengan meminimalkan penggunaan api, dupa, dan tidak menggunakan tetangguran atau tetabuhan gong dan dharmagita. Umat yang tidak terlibat langsung diharapkan melakukan ngayat (sembahyang) dari rumah masing-masing.
Rangkaian Hari Raya Nyepi 2025 akan dimulai dengan Melis, Tawur Kesanga, Pengerupukan, Nyepi/Sipeng, dan diakhiri dengan Ngembak Geni. PHDI berharap pelaksanaan Nyepi tahun ini berlangsung damai dan toleran, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya polemik di masyarakat.
Ajakan untuk Wisatawan dan Pendatang
PHDI juga mengimbau wisatawan dan pendatang yang berada di Bali selama Nyepi 2025 untuk turut menjaga kesucian, kedamaian, dan kerukunan antarumat beragama. Bagi wisatawan, ini adalah kesempatan untuk merasakan kedamaian dan keunikan tradisi Nyepi.
Bagi umat Hindu di Bali, persiapan menyambut Hari Raya Nyepi 2025 sudah dapat dimulai dengan mengikuti panduan resmi dari PHDI. (BEM)