Jakarta, Balienews.com – Bullying atau perundungan di sekolah merupakan masalah serius yang berdampak jangka panjang pada perkembangan anak, mulai dari gangguan emosional, penurunan prestasi akademik, hingga masalah kesehatan mental. Orang tua memegang peran penting dalam mencegah anak terlibat sebagai pelaku maupun korban bullying.
Melansir dari laman Antara, berikut tujuh langkah strategis yang bisa dilakukan orang tua untuk menciptakan lingkungan aman bagi anak.
1. Bangun Komunikasi Terbuka dengan Anak
Orang tua perlu menciptakan suasana nyaman agar anak mau bercerita tentang pengalaman dan perasaannya. Komunikasi yang terbuka membantu orang tua mendeteksi dini potensi masalah, seperti perundungan, dan memberikan dukungan yang diperlukan.
2. Tanamkan Nilai Empati dan Toleransi
Mengajarkan anak untuk menghormati perbedaan dan bersikap baik kepada teman dapat mencegah perilaku bullying. Nilai-nilai ini membantu anak memahami pentingnya menghargai orang lain.
3. Berikan Contoh Perilaku Positif
Anak cenderung meniru sikap orang dewasa di sekitarnya. Orang tua harus menunjukkan interaksi yang baik agar anak mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Awasi Aktivitas Digital Anak
Cyberbullying semakin marak di era digital, orang tua perlu memantau aktivitas online anak dan memberikan edukasi tentang bahaya perundungan di dunia maya.
5. Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak
Anak yang percaya diri lebih mampu menghadapi tekanan teman sebaya. Orang tua dapat mendukungnya melalui pujian atas prestasi dan minat mereka.
6. Aktif dalam Kegiatan Sekolah
Keterlibatan orang tua di sekolah, seperti pertemuan guru dan orang tua, memudahkan deteksi dini kasus bullying dan penanganan yang lebih cepat.
7. Ajarkan Anak Cara Melapor Jika Jadi Korban atau Saksi
Orang tua harus mengajarkan anak untuk tidak takut melaporkan bullying kepada guru atau orang tua. Edukasi ini penting agar anak tahu langkah perlindungan yang harus diambil.
Lingkungan Positif di Rumah Cegah Bullying
Mencegah bullying di sekolah tidak hanya tanggung jawab guru atau lembaga pendidikan, tetapi dimulai dari rumah. Keterlibatan aktif orang tua bukan hanya membantu anak merasa aman, tetapi juga membangun karakter yang sehat, penuh empati, dan tangguh terhadap tekanan sosial. (BEM)
