back to top
Sabtu, Juni 14, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahPasikian Pecalang se-Bali Bersatu, Tolak Keras Ormas Premanisme

Pasikian Pecalang se-Bali Bersatu, Tolak Keras Ormas Premanisme

Denpasar, Balienews.com – Sebanyak kurang lebih 13 ribu pecalang dari 1.500 desa adat se-Bali berkumpul di Lapangan Renon, Denpasar, Sabtu (17/5), untuk menolak kehadiran organisasi masyarakat (ormas) premanisme yang mengatasnamakan penjaga keamanan Bali. Gelar Agung Pasikian Pecalang Bali ini menyatakan tiga poin sikap tegas, termasuk dukungan penuh terhadap TNI/Polri serta sistem keamanan berbasis desa adat.

Pernyataan Sikap Pecalang Bali

Pasikian Pecalang Bali menyampaikan tiga poin utama dalam Gelar Agung tersebut:

  1. Penolakan terhadap Ormas Premanisme
    Pecalang menolak kehadiran ormas yang mengklaim menjaga keamanan namun melakukan tindakan kekerasan, intimidasi, dan memicu keresahan di masyarakat Bali.

  2. Dukungan kepada TNI/Polri
    Mereka mendukung penegakan hukum oleh aparat keamanan terhadap ormas yang melakukan tindakan kriminal dan meresahkan warga.

  3. Penguatan Sistem Keamanan Desa Adat
    Pecalang mendorong penguatan Sipanduberadat (Sistem Pengamanan Terpadu Berbasis Desa Adat) dan Bankamda (Bantuan Keamanan Desa Adat) sebagai solusi menjaga ketertiban di Bali.

Baca Juga :  Gubernur Bali Tolak SKT GRIB Jaya, Tegaskan Sikap Tegas terhadap Ormas Berperilaku Premanisme

Pernyataan sikap ini diserahkan kepada Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, yang menyatakan dukungan penuh terhadap sikap pecalang.

Belasan Ribu Pecalang se-Bali berkumpul di Lapangan Renon, Denpasar, dalam Gelar Agung Pasikian Pecalang Bali untuk menolak ormas premanisme. (Foto : Antara)

Pecalang: Garda Terdepan Keamanan Bali

Menurut Putra Sukahet, Bali tidak membutuhkan ormas premanisme karena keamanan sudah dijaga oleh TNI, Polri, dan pecalang.

“Pecalang sudah ada ribuan tahun, jauh sebelum NKRI berdiri. Mereka ngayah (bekerja tulus) tanpa pamrih, tanpa gaji, demi menjaga Bali,” tegasnya.

Ia juga mendorong pemerintah memberikan insentif bagi pecalang mengingat peran vital mereka dalam menjaga keamanan dan budaya Bali.

Aspirasi dari Seluruh Pecalang Bali

Ngurah Pradnyana, Penyarikan Utama Pasikian Pecalang Bali, menjelaskan bahwa Gelar Agung ini digelar sebagai respons atas keresahan pecalang terhadap ormas premanisme.

Baca Juga :  Gubernur Bali Tolak SKT GRIB Jaya, Tegaskan Sikap Tegas terhadap Ormas Berperilaku Premanisme

“Awalnya, penolakan bersifat sporadis di beberapa desa adat. Kini, kami bersatu menyatakan sikap resmi,” ujarnya. Ia berharap pemerintah memperhatikan kesejahteraan pecalang yang selama ini bekerja sukarela tanpa insentif.

Pecalang Bali memainkan peran kunci dalam menjaga keamanan berbasis kearifan lokal. Dengan dukungan penuh dari MDA dan masyarakat, mereka siap mempertahankan Bali dari ancaman premanisme. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI