Nusa Dua, Balienews.com – Jepang berhasil keluar sebagai juara umum Kejuaraan Anggar Asia 2025 yang digelar di Nusa Dua, Bali, dengan meraih tujuh medali emas. Kejuaraan ini diikuti oleh 446 atlet dari 28 negara Asia dan menjadi ajang penting menjelang SEA Games 2025 di Bangkok, Thailand.
Jepang Dominasi Kejuaraan Anggar Asia 2025
Tim anggar Jepang menunjukkan dominasinya dengan total perolehan 12 medali, terdiri dari tujuh emas, dua perak, dan tiga perunggu.
“Kami sudah konsentrasi sejak awal pertandingan dan sangat senang dengan hasil ini,” ujar Kyosuke Matsuyama, atlet anggar floret beregu putra Jepang, Minggu (22/6), di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Kemenangan ini juga menjadi momen kebangkitan Jepang setelah terakhir kali menjadi juara umum pada Kejuaraan Anggar Asia 2023 di Wuxi, Tiongkok.
China dan Korea Selatan Tempel Ketat Perolehan Medali
Di bawah Jepang, China menempati posisi kedua dengan total 11 medali: dua emas, lima perak, dan empat perunggu. Korea Selatan mengikuti di posisi ketiga dengan dua emas, tiga perak, dan dua perunggu, total tujuh medali.
Berikut daftar lengkap perolehan medali lima besar:
-
Jepang – 7 emas, 2 perak, 3 perunggu (total 12)
-
China – 2 emas, 5 perak, 4 perunggu (total 11)
-
Korea Selatan – 2 emas, 3 perak, 2 perunggu (total 7)
-
Hong Kong – 1 emas, 0 perak, 4 perunggu (total 5)
-
Singapura – 0 emas, 1 perak, 1 perunggu (total 2)
Indonesia Tanpa Medali, Fokus Tambah Pengalaman Jelang SEA Games
Tuan rumah Indonesia yang menurunkan 25 atlet hasil seleksi nasional belum berhasil menyumbang medali pada kejuaraan ini. Meski demikian, pelatih anggar Indonesia Muhammad Indra Haryana tetap optimistis.
“Mudah-mudahan di SEA Games di Bangkok bisa mencapai target, dapat hasil terbaik,” katanya di sela hari terakhir kompetisi.
Para atlet Indonesia sebelumnya telah menjalani pemusatan latihan nasional dan menjadikan kejuaraan ini sebagai pemanasan menjelang SEA Games 2025 yang akan digelar Desember mendatang di Bangkok.
Peserta dari 28 Negara Asia, Dua Negara Absen karena Konflik
Kejuaraan ini semula dijadwalkan diikuti oleh 30 negara, namun dua negara, Irak dan Iran batal tampil akibat dampak perang. Kuwait, yang sempat mengundurkan diri karena konflik Israel-Iran, akhirnya memutuskan untuk tetap berpartisipasi. (BEM)
