Amlapura, Balienews.com – Sebanyak 326 siswa SMP se-Kabupaten Karangasem mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 secara daring pada Rabu (18/6). Kompetisi yang dipusatkan di SMPN 2 Amlapura ini memperebutkan tiket ke OSN tingkat Provinsi Bali untuk tiga mata pelajaran: Matematika (104 peserta), IPA (110 peserta), dan IPS (112 peserta).
Mekanisme Lomba dan Persiapan Peserta
Para peserta diwajibkan membawa laptop dan didampingi petugas sekolah. Sebelum ujian, setiap siswa menerima token akses untuk mengunduh soal. Secara teknis akses internet lancar, semua siswa bisa mengerjakan soal tanpa ada hambatan.
Kabid SMP Disdikpora Karangasem, I Gusti Lanang Sangkan Purwa, menyatakan hasil lomba akan diproses oleh pusat. “Lima siswa terbaik tiap mata pelajaran akan mewakili Karangasem di OSN Provinsi Bali,” jelasnya.
Aturan Kuota dan Pembinaan
Setiap sekolah diperbolehkan mengirimkan maksimal 15 siswa, dengan rincian 5 siswa per mata pelajaran (Matematika, IPA, dan IPS). Hal ini bertujuan memberikan kesempatan yang merata bagi seluruh peserta.
Untuk menjaga kompetisi yang adil di tingkat provinsi, panitia membatasi kuota lolos per sekolah. Satu sekolah hanya diperbolehkan meloloskan maksimal 2 siswa per mata pelajaran, mencegah dominasi dari satu institusi dan memberi peluang bagi sekolah lain.
Peserta yang berhasil lolos ke OSN tingkat Provinsi Bali akan mengikuti sesi pembinaan pada 29–30 Juni 2025 sebagai persiapan. Selanjutnya, ujian provinsi akan digelar pada 13–14 Agustus 2025 untuk menentukan perwakilan Bali di tingkat nasional.
Beberapa sekolah seperti SMPN 2 Amlapura mengirim 15 siswa, SMPN 1 Abang mengikutsertakan 6 siswa, sementara SMPN 2 Abang mengirim 12 siswa.
Membangun Generasi Kritis dan Inovatif Melalui OSN
OSN tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga dirancang untuk mengasah kreativitas dan inovasi siswa. Melalui ajang ini, peserta dilatih untuk berpikir logis, sistematis, analitis, dan kritis—keterampilan esensial di era teknologi saat ini.
“OSN mempersiapkan siswa tidak hanya menguasai sains, tetapi juga menciptakan teknologi di masa depan,” jelas I Wayan Sarya, Kepala SMPN 2 Abang.
Kompetisi ini menjadi wadah untuk menumbuhkan budaya belajar berbasis sains, sekaligus membentuk karakter siswa yang tangguh dan kompetitif.
Dengan demikian, OSN diharapkan dapat melahirkan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global, sekaligus berkontribusi pada kemajuan pendidikan Indonesia. (BEM)
