Tabanan, Balienews.com — Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Tabanan resmi membuka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) 2025, yang diselenggarakan oleh Kwartir Ranting (Kwarran) Selemadeg Timur. Kegiatan yang bertujuan mencetak pembina pramuka yang andal dan berkompeten ini dipusatkan di SMP Negeri 1 Selemadeg Timur, Tabanan, dan dibuka secara resmi pada Senin, 30 Juni 2025.
Sinergi Lintas Sektor dalam Pendidikan Kepramukaan
Pembukaan KMD dilakukan oleh Wakil Ketua Bidang Saka, Sako, dan Gugus Darma Kwarcab Tabanan, I Made Subagia, S.Pi., M.M., disaksikan oleh sejumlah pihak, seperti Ketua Kwarran Selemadeg Timur, Sekretaris Kwarcab Tabanan, perwakilan Puskesmas Selemadeg Timur 1, serta unsur Koramil Selemadeg.
Kehadiran berbagai elemen ini menunjukkan dukungan nyata dan kolaborasi lintas sektor dalam penguatan pendidikan kepramukaan di daerah.
Pembentukan Pembina yang Profesional dan Berintegritas
Dalam sambutannya, I Made Subagia menyampaikan apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan KMD oleh Kwarran Selemadeg Timur. Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat peran pembina di tingkat gugus depan.
“Kursus ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam membentuk karakter pembina pramuka yang profesional dan berintegritas. Melalui KMD, para peserta dibekali keterampilan dasar untuk mendampingi adik-adik pramuka di gugus depan. Kami berharap peserta mampu menyerap materi dengan baik dan siap menjadi teladan di lingkungan masing-masing,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran pembina dalam membentuk generasi muda yang tangguh, mandiri, dan memiliki semangat gotong royong.
Materi Pelatihan KMD yang Komprehensif
Kegiatan KMD ini dirancang berlangsung selama beberapa hari dengan agenda pelatihan intensif. Materi yang diberikan mencakup teori kepramukaan, metodologi pembinaan, serta praktik lapangan yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan teknis para peserta.
Dengan terselenggaranya KMD 2025 ini, Kwarcab Tabanan berharap akan lahir para pembina muda yang tidak hanya memahami tugas kepramukaan secara teoritis, tetapi juga mampu menjalankan fungsi pembinaan secara optimal demi mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. (BEM/r)
