back to top
Minggu, Juli 6, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahPasar Dauh Pala Rusak Parah, Kunjungan Wapres Gibran Diharapkan Bawa Angin Segar

Pasar Dauh Pala Rusak Parah, Kunjungan Wapres Gibran Diharapkan Bawa Angin Segar

Tabanan, Balienews.com Kunjungan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, ke Pasar Dauh Pala, Tabanan, pada Sabtu (5/7/2025), membangkitkan harapan ratusan pedagang akan perbaikan pasar yang sudah puluhan tahun tidak tersentuh revitalisasi.

Pasar yang berdiri sejak 1980-an itu kini mengalami kerusakan parah, dengan bangunan yang sebagian besar tak layak digunakan.

Bangunan Rusak, Pedagang Terpaksa Berjualan di Tempat Seadanya

Dari 32 kios yang tersedia, hanya 16 yang masih bisa digunakan. Sedangkan seluruh 11 los memang masih difungsikan, meski dalam kondisi atap bocor.

Sementara itu, sebanyak 127 pedagang lainnya terpaksa berjualan di area bawah pasar (pedagang pedasaran) dengan fasilitas yang sangat terbatas.

Baca Juga :  DLH Tabanan Dorong Masyarakat Pilah dan Kelola Sampah dari Rumah

“Sudah sejak lama diajukan untuk diperbaiki, bahkan sejak koordinator pasar sebelumnya. Tapi belum juga ada realisasi,” kata Koordinator Pasar Dauh Pala, I Gede Putu Manik Mahendra.

Ia menambahkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sempat menjanjikan anggaran perbaikan, namun hingga kini belum ada tindak lanjut nyata.

Lokasi Pasar Rawan Longsor di Musim Hujan

Kerusakan pasar diperparah oleh lokasinya yang berada di tepi Sungai Yeh Empas. Berdiri di atas lahan seluas lebih dari 3 hektar dengan kontur miring, pasar ini rawan longsor.

Meskipun terdapat senderan di sisi barat, warga menilai kekuatannya tidak memadai untuk menahan arus deras sungai saat musim hujan.

“Kalau hujan lebat, kami khawatir longsor. Air sungainya besar dan deras, sedangkan senderan yang ada kelihatannya tidak cukup kuat,” ujar Mahendra.

Baca Juga :  Perumahan Subsidi Polri di Tabanan: 250 Unit Rumah Dibangun untuk Personel dan Masyarakat

Tata Kelola Semrawut dan Jam Operasional Tak Terkendali

Kondisi fisik pasar yang buruk juga diperparah oleh tata kelola yang semrawut. Sebelumnya, pasar memiliki area khusus untuk aktivitas bongkar muat pedagang bermobil.

Namun sejak pandemi Covid-19, area itu diubah menjadi los dagang akibat relokasi ke pasar darurat di Terminal Pesiapan.

Akibatnya, aktivitas keluar-masuk kendaraan tetap berlangsung meski ruang parkir dan transit menyempit. Hal ini memicu kepadatan dan ketidaktertiban. Bahkan, jam operasional pasar pun meluas secara tidak terkendali.

“Sebelum pandemi, pasar hanya buka pukul 06.00–10.00 Wita. Sekarang aktivitas nyaris 24 jam. Bongkar muat malah berlangsung dini hari, sekitar pukul 01.00–03.00 Wita,” keluh seorang pembeli.

Baca Juga :  Tabanan Tegaskan Komitmen Antikorupsi, Terbitkan Edaran Pencegahan Gratifikasi di Sektor Publik

Minim Kontribusi PAD, Diperlukan Penanganan Serius

Di tengah kondisi pasar yang memprihatinkan, kontribusi Pasar Dauh Pala terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga tergolong minim. Saat ini, pasar hanya mampu menghasilkan retribusi harian sekitar Rp500 ribu.

Kehadiran Wapres Gibran diharapkan menjadi momentum strategis agar pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten memberikan perhatian lebih untuk merevitalisasi pasar rakyat ini.

Revitalisasi tidak hanya penting bagi keselamatan pedagang dan pengunjung, tetapi juga bagi peningkatan PAD Tabanan. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI