back to top
Jumat, September 26, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaLingkunganKementerian PU Akan Normalisasi Enam Sungai di Bali, Anggaran Capai Rp30 Miliar

Kementerian PU Akan Normalisasi Enam Sungai di Bali, Anggaran Capai Rp30 Miliar

Denpasar, Balinews.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan program normalisasi enam sungai di Bali sebagai langkah penanganan banjir. Program ini diusulkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida atas permintaan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Kepala BWS Bali-Penida, Gunawan Suntoro, mengatakan identifikasi awal telah dilakukan di beberapa sungai, di antaranya Tukad Badung, Tukad Mati, Tukad Ayung, dan Tukad Unda.

“Kami akan menentukan titik-titik yang paling urgen untuk dilakukan normalisasi,” ujarnya di Kantor DPRD Bali, Rabu (17/9/2025).

Bagian dari Penanganan Banjir Jangka Menengah

Gunawan menjelaskan, normalisasi sungai merupakan bagian dari strategi penanganan banjir jangka menengah di Bali. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa sedimen di sejumlah sungai sudah cukup tinggi, sehingga mempersempit aliran air saat hujan deras.

Baca Juga :  Gudang Logistik BPBD Bali di Renon Terbakar Lagi, Diduga Akibat Percikan Gerinda

“Dengan curah hujan yang makin tinggi, diperlukan langkah khusus untuk mengurangi risiko banjir,” katanya.

Anggaran Normalisasi Capai Puluhan Miliar

Meski belum ada angka pasti, Gunawan menyebut biaya normalisasi cukup besar. Untuk normalisasi Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar saja, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp30 miliar, dengan ketebalan sedimen mencapai 270 kubik.

“Sedangkan untuk sungai lain, kami masih melakukan pengukuran. Angkanya bisa saja lebih besar,” tambahnya.

Perkuat Drainase dan Perbaiki Tanggul

Selain normalisasi sungai, BWS Bali-Penida juga memperkuat sistem drainase serta memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol akibat banjir pada Rabu (10/9/2025).

“Drainase yang bermuara ke Tukad Mati dan Tukad Badung perlu ditata ulang. Kami berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Bali, Denpasar, dan Badung,” ujar Gunawan.

Baca Juga :  Gudang Logistik BPBD Bali di Renon Terbakar Lagi, Diduga Akibat Percikan Gerinda

Data Dampak Banjir di Bali

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat 120 titik banjir melanda tujuh wilayah kabupaten/kota. Denpasar menjadi daerah paling terdampak dengan 81 titik banjir, disusul Gianyar (14 titik), Badung (12 titik), Tabanan (8 titik), Karangasem (4 titik), Jembrana (4 titik), dan Klungkung (1 titik).

Selain itu, terjadi tanah longsor di 18 titik, dengan rincian Karangasem (12 titik), Gianyar (5 titik), dan Badung (1 titik).

Upaya Pencegahan Berkelanjutan

Normalisasi sungai dan penguatan sistem drainase diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di Bali ke depan. Pemerintah daerah bersama kementerian terkait akan terus berkoordinasi dalam memastikan program berjalan efektif. (BEM)

Baca Juga :  Gudang Logistik BPBD Bali di Renon Terbakar Lagi, Diduga Akibat Percikan Gerinda
BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI