Tabanan, Balienews.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan meluncurkan produk baru berupa Pie Susu Sangkar Emas hasil karya warga binaan melalui program pelatihan kemandirian di bidang tata boga.
Inovasi ini menjadi bagian dari pembinaan sekaligus langkah nyata mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Wujudkan Pembinaan dan Dukungan Program Pemerintah
Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, menegaskan bahwa program ini tidak hanya mendukung Asta Cita dan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, tetapi juga menunjukkan komitmen Lapas Tabanan untuk terus berinovasi.
“Selain menghadirkan produk unggulan yang membanggakan, pelatihan ini juga menjadi modal penting bagi warga binaan untuk membuka usaha mandiri setelah bebas nanti. Harapan kami, Pie Susu Sangkar Emas bisa menjadi produk ikonik Lapas Tabanan sekaligus bukti nyata pembinaan kemandirian berjalan dengan baik,” ujarnya.
Kerja Sama dengan BLK Tabanan
Program pelatihan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tabanan. Warga binaan didampingi instruktur berpengalaman untuk mengolah produk hingga layak jual.
“Pelatihan ini tidak hanya memberi keterampilan, tetapi juga mengajarkan ketelitian, kreativitas, dan semangat usaha. Harapan kami, teman-teman warga binaan mampu membawa ilmu ini sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat,” kata instruktur, Ayu Puspayani.
Antusiasme Warga Binaan
Salah seorang warga binaan peserta pelatihan, Nyoman, mengaku termotivasi dengan kesempatan ini.
“Saya memang punya passion di bidang tata boga, jadi pelatihan ini benar-benar bermanfaat. Saya berusaha menyerap ilmu sebanyak-banyaknya supaya nanti setelah bebas bisa membuka usaha sendiri,” ungkapnya.
Dengan semangat kemandirian, Pie Susu Sangkar Emas diharapkan menjadi produk kebanggaan Lapas Tabanan. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembinaan, tetapi juga membuka peluang masa depan yang lebih baik bagi para warga binaan. (BEM)
