Balienews.com – Rokok elektrik atau vape yang semakin populer di kalangan anak muda di Indonesia kini memicu kekhawatiran karena berbagai dampak kesehatannya. Berdasarkan informasi dari alodokter, penggunaan vape yang sering dianggap lebih aman ternyata dapat menimbulkan risiko serius mulai dari kecanduan hingga kanker.
Fenomena ini menguat dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya konsumsi vape di berbagai daerah.
Apa Itu Rokok Elektrik?
Rokok elektrik adalah perangkat yang memanaskan cairan berisi nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya hingga menghasilkan uap yang dihirup. Dengan desain modern, banyak pengguna menganggapnya sebagai alternatif yang lebih “bersih” dibandingkan rokok tembakau.
Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa vape tetap mengandung zat berbahaya yang dapat mengancam kesehatan.
Bahaya Serius Rokok Elektrik bagi Kesehatan
1. Menyebabkan Kecanduan
Nikotin dalam vape merangsang pelepasan dopamin yang menimbulkan rasa senang sementara. Efek adiktif ini membuat pengguna — terutama remaja — lebih mudah mengalami ketergantungan.
2. Merusak Paru-Paru
Bahan kimia seperti akrolein, diasetil, dan glikol dapat merusak jaringan paru-paru. Salah satu gangguan serius yang dapat muncul adalah popcorn lung, ditandai dengan batuk kronis, nyeri dada, dan sesak napas.
3. Memicu Penyakit Kronis
Vape dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
4. Risiko Kanker
Pemanasan cairan vape dapat menghasilkan formaldehida, senyawa karsinogenik yang meningkatkan risiko kanker bila terhirup secara rutin dan jangka panjang.
5. Mengganggu Kesehatan Orang di Sekitar
Paparan uap vape dapat menjadikan orang di sekitar sebagai perokok pasif. Meski uapnya lebih sedikit toksin, dampak kesehatannya tetap ada, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
6. Berbahaya bagi Kehamilan
Nikotin dan bahan kimia lainnya dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, cacat lahir, bayi lahir mati, preeklamsia, hingga keguguran pada ibu hamil yang terpapar vape.
7. Risiko Ledakan Perangkat
Beberapa kasus menunjukkan vape dapat meledak akibat kerusakan baterai. Meski jarang, ledakan dapat menyebabkan luka serius pada pengguna.
Siapa yang Tidak Boleh Menggunakan Vape?
Rokok elektrik sangat tidak disarankan bagi anak-anak, remaja, ibu hamil, serta siapa pun yang ingin menjaga kesehatan.
Mitos bahwa vape adalah alternatif “aman” perlu diluruskan, karena data menunjukkan risiko yang tidak jauh berbeda dari rokok tembakau.
Rokok elektrik bukan solusi sehat pengganti rokok tembakau. Risiko mulai dari kerusakan paru-paru hingga kanker menunjukkan bahwa vape sama sekali tidak bebas bahaya. Lindungi diri dan keluarga dengan menjauhi konsumsi vape. (BEM)




