Balienews.com – Medical check-up menjadi langkah penting bagi siapa saja untuk mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh. Pemeriksaan yang dilakukan secara berkala di rumah sakit atau klinik ini membantu mendeteksi penyakit sejak dini, karena banyak gangguan kesehatan serius tidak menunjukkan gejala awal.
Melalui serangkaian tes seperti pemeriksaan darah, tekanan darah, kolesterol, hingga fungsi jantung, medical check-up direkomendasikan untuk laki-laki maupun perempuan dari berbagai usia guna mencegah kondisi memburuk di kemudian hari.
Pentingnya Medical Check-Up untuk Semua Usia
Medical check-up diperlukan bukan hanya bagi orang yang memiliki keluhan, tetapi juga mereka yang tampak sehat.
Pemeriksaan ini membantu memantau kondisi tubuh, menemukan potensi penyakit tersembunyi, dan menentukan langkah pencegahan sebelum kondisi memburuk.
Pemeriksaan Utama dalam Medical Check-Up
Melansir dari laman Alodokter, berikut beberapa hal yang biasanya diperiksa dalam medical check-up:
1. Pemeriksaan Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh (BMI)
Indeks Massa Tubuh yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, mulai dari diabetes, stroke, hingga osteoartritis. Rentang BMI normal untuk populasi Asia adalah 18,5–22,9.
Pemeriksaan ini disarankan setiap dua tahun bagi usia di bawah 50 tahun dan setahun sekali bagi usia di atas 50 tahun.
2. Tes Gula Darah untuk Deteksi Diabetes
Tes gula darah membantu mendeteksi risiko diabetes lebih awal. Pemeriksaan dianjurkan bagi orang berusia 45 tahun ke atas atau mereka yang memiliki gejala seperti mudah haus, sering buang air kecil, atau mengalami penurunan berat badan drastis.
3. Pemeriksaan Tekanan Darah
Tekanan darah normal berkisar di bawah 140/90 mm Hg untuk usia di bawah 60 tahun, dan di bawah 150/90 mm Hg untuk usia di atas 60 tahun. Pemeriksaan rutin setiap 1–2 tahun penting untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.
4. Pemeriksaan Kolesterol
Kadar kolesterol tinggi dapat memicu stroke dan penyakit jantung. Pemeriksaan ini dianjurkan mulai usia 35 tahun setiap lima tahun sekali, atau sejak usia 20 tahun bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas dan riwayat keluarga.
5. Pemeriksaan Kesehatan Jantung (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) membantu mendeteksi gangguan ritme jantung. Tes dilakukan jika muncul gejala seperti nyeri dada atau jantung berdebar.
6. Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan mata setiap 1–2 tahun membantu mendeteksi glaukoma, katarak, dan retinopati akibat diabetes.
7. Pemeriksaan Kulit
Pemeriksaan kulit penting untuk mengetahui risiko kanker kulit, terutama bila terdapat perubahan pada tahi lalat.
8. Tes Pendengaran (Audiometri)
Tes audiometri dianjurkan bagi anak-anak, orang dewasa, atau mereka yang curiga mengalami gangguan pendengaran.
9. Pemeriksaan Gigi
Kunjungan ke dokter gigi setiap enam bulan dapat mencegah karang gigi, gigi berlubang, atau infeksi mulut.
10. Pemeriksaan Kepadatan Tulang
Pemeriksaan densitas tulang penting untuk mendeteksi osteoporosis, terutama bagi wanita berusia 65 tahun ke atas dan pria berusia 70 tahun ke atas.
11. Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Pemeriksaan PMS seperti HIV, sifilis, dan gonore dilakukan melalui tes darah atau urine, terutama bagi individu aktif secara seksual.
12. Pemeriksaan Paru-Paru
Perokok berat dianjurkan menjalani tes fungsi paru-paru atau CT scan untuk mendeteksi risiko penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker paru.
Medical Check-Up sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Melakukan medical check-up secara rutin adalah bentuk investasi terbaik untuk mencegah penyakit dan menjaga kualitas hidup.
Semakin cepat penyakit terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh. Jangan tunggu sakit—mulailah memeriksakan kesehatan sejak sekarang. (BEM)




