Denpasar, Balienews.com – Bali Fashion Tendance 2026 resmi mengusung tema Pradha Svargi, yang bermakna masa keemasan industri fesyen di masa depan. Ajang tahunan ini akan digelar pada 19–20 Desember 2025 di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, sebagai wadah peluncuran tren fesyen terbaru sekaligus penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya.
Peluncuran Tren Fesyen 2026 Berbasis Wastra Nusantara
Ketua BPD APPMI Bali, Tjok Abi, menyampaikan bahwa Bali Fashion Tendance 2026 dirancang sebagai ruang pertemuan (melting pot) antara budaya dan ekonomi, khususnya dalam pelestarian wastra Indonesia.
Ia menegaskan, event ini berkomitmen menghadirkan koleksi yang merujuk pada fashion trend forecast 2026, sehingga dapat menjadi pedoman bagi pelaku industri fesyen, terutama di Bali.
“Harapannya, Bali Fashion Tendance 2026 bisa mendorong percepatan dan peningkatan ekonomi industri fesyen,” ujar Tjok Abi di Denpasar, Jumat (12/12).
Transformasi Lebih Inklusif dan Kolaboratif
Pada penyelenggaraan tahun ini, BPD APPMI Bali melakukan transformasi dengan menjadikan Bali Fashion Tendance 2026 lebih inklusif.
Sejumlah desainer dari luar Bali dilibatkan, serta menghadirkan dukungan lintas sektor dengan mengundang kementerian terkait industri fesyen, seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.
Langkah ini dinilai strategis untuk memperluas jejaring nasional sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai barometer fesyen berbasis budaya.
Digelar Dua Hari di ISI Bali
Ketua Panitia Bali Fashion Tendance 2026, Aam Hamada, menjelaskan bahwa event akan berlangsung selama dua hari, yakni 19 dan 20 Desember 2025, mulai pukul 15.00 WITA di Citta Kelangen ISI Bali.
Bali Fashion Tendance 2026 akan menampilkan tiga kategori utama, yaitu: Kidz/Teen, Member APPMI Bali, Desainer luar Bali.
Libatkan 30 Desainer dan Puluhan Model
Sebanyak 30 desainer dan puluhan model dipastikan terlibat dalam ajang ini. Event juga mendapat dukungan dari Basundhari Hardy, PT Kekean Primanda Indonesia, serta ISI Bali.
Desainer dan lembaga di luar APPMI Bali yang turut berpartisipasi antara lain Icha Key 3G USA, Donnahue by Tanti, Telkom University, sejumlah SMK fesyen dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, Bali Citra Kebaya, Metamorph by Zack, hingga DeVastra.
Sementara itu, jajaran member APPMI Bali yang akan meramaikan pergelaran ini meliputi Tjok Abi, Tude Togog, Aam Hamada, Monica Mohindra, Dika Saskara, Agung Kresna Vindari, Ayu Dewi, Nita Susianita, Krisna Gani, hingga Inggi Kendran, dan lainnya.
Penguatan Ekosistem Fesyen Bali
Melalui Bali Fashion Tendance 2026, APPMI Bali berharap dapat memperkuat ekosistem fesyen lokal yang berdaya saing nasional dan internasional, sekaligus menjaga identitas budaya Indonesia di tengah dinamika tren global. (BEM)




