Balienews.com — Hari AIDS Sedunia kembali diperingati pada Senin (1/12) di seluruh dunia sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap HIV/AIDS, memperkuat dukungan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), serta mendorong akses layanan kesehatan yang setara bagi semua kelompok masyarakat.
Peringatan tahunan ini mengingatkan dunia untuk terus berupaya mengakhiri epidemi HIV, sejalan dengan seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sejarah Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia pertama kali diprakarsai pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi publik di Program AIDS Global milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa, Swiss. Gagasan ini kemudian diadopsi secara global dan diperingati setiap 1 Desember.
Capaian Global dalam Penanggulangan HIV/AIDS
Dalam pernyataannya, Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan bahwa dunia memiliki kemampuan untuk “mengubah masa depan dan mengakhiri epidemi AIDS.”
Data UNAIDS menunjukkan bahwa sejak 2010, angka infeksi baru menurun hingga 40 persen, sementara kematian akibat AIDS berkurang lebih dari setengahnya. Peningkatan akses terhadap pengobatan antiretroviral juga membantu lebih banyak masyarakat hidup sehat dan produktif.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meski berbagai capaian positif telah diraih, tantangan tetap besar. Jutaan orang di berbagai negara belum memperoleh layanan pencegahan dan pengobatan HIV secara optimal.
Faktor identitas, stigma sosial, serta keterbatasan layanan kesehatan menjadi penghalang utama dalam penanganan HIV/AIDS secara menyeluruh.
Target Global 2030 Masih Bisa Dicapai
Guterres menegaskan bahwa dunia masih berada di jalur yang memungkinkan untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.
Hal ini dapat dicapai dengan memperluas akses layanan kesehatan, memperkuat peran komunitas, serta meningkatkan investasi dalam upaya pencegahan dan edukasi publik.
Dukungan Publik untuk Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025
Sebagai bentuk kepedulian, masyarakat didorong untuk menyebarkan pesan positif, mendukung ODHA, dan terus melawan stigma yang melekat pada HIV/AIDS. Edukasi, empati, dan keterlibatan komunitas menjadi kunci keberhasilan penanggulangan HIV.
Berikut 5 Ucapan Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025
-
“Di Hari AIDS Sedunia 2025, mari perkuat komitmen: Hapus stigma, buka akses layanan kesehatan, dan dukung ODHA dengan penuh empati. Kesehatan adalah hak semua orang. #BersamaMengakhiriAIDS”
-
“Selamat Hari AIDS Sedunia 2025. Edukasi diri, lawan misinformasi, dan ciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi ODHA. Dunia tanpa AIDS dimulai dari kita.”
-
“Tindakan kecil berbicara lebih keras. Di Hari AIDS Sedunia ini, mari mulai dengan tidak memberi label, tidak mengucilkan, dan mendukung teman/saudara yang hidup dengan HIV. #SuaraUntukODHA”
-
“Hari AIDS Sedunia 2025: Edukasi adalah tameng terbaik. Pahami bahwa dengan pengobatan ARV yang tepat, ODHA bisa hidup sehat dan produktif. Mari lawan stigma dengan fakta, bukan ketakutan. #UequalsU #HapusStigma”
-
“Pada peringatan Hari AIDS Sedunia 2025, suara kita bersatu. Bukan lagi tentang ‘kita’ dan ‘mereka’, tetapi tentang ‘kita bersama’ dalam mewujudkan kesehatan dan keadilan untuk semua. Solidaritas, dukungan, dan aksi nyata adalah kuncinya.”
(BEM)




