Mangupura, balienews.com – Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi sepanjang 96,84 km, yang dinantikan masyarakat Bali, resmi dihapus dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025. Meski demikian, Gubernur Bali Wayan Koster tetap optimistis proyek ini akan terus berlanjut selama masa kepemimpinannya.
Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Tak Lagi Masuk PSN
Dalam Perpres tersebut, Presiden Prabowo menetapkan 77 PSN, terdiri dari 29 proyek baru dan 48 proyek lanjutan dari pemerintahan sebelumnya. Namun, proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, yang sebelumnya termasuk dalam 280 PSN era Jokowi, tidak lagi dimasukkan dalam daftar tersebut. Keputusan ini mengecewakan banyak pihak, terutama masyarakat Bali yang menaruh harapan besar pada proyek ini untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan konektivitas di pulau tersebut.
Gubernur Wayan Koster menegaskan bahwa penghapusan proyek dari PSN tidak berarti pembangunan akan berhenti. “Tol Jagat Kerthi Bali Gilimanuk-Mengwi memang dicabut dari PSN, tetapi jangan pesimistis. Pembangunan tidak berarti berhenti hanya karena tidak masuk PSN,” ujar Koster, saat menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah se-Bali di kawasan Puspem Badung, Rabu (12/3).

Proyek Tetap Jadi Prioritas Gubernur Koster
Koster menyatakan bahwa proyek Tol Gilimanuk-Mengwi akan tetap menjadi program super-prioritas mendesak selama periode kedua kepemimpinannya. Menurutnya, banyak proyek infrastruktur yang dapat berjalan tanpa status PSN. Namun, pola pembangunan tol ini akan dievaluasi ulang. Sebelumnya, proyek ini dikerjakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pola pengadaan lahan menggunakan dana APBN dan konstruksi oleh pihak ketiga.
Gubernur Koster berencana bertemu dengan Menteri PU pada 17 Maret untuk membahas pola pembangunan yang akan digunakan ke depan. “Jika hasil pertemuan nanti berubah, kemungkinan seluruh proyek akan dilepas ke pihak ketiga,” jelasnya.
Rencana Cadangan (Plan B) untuk Proyek Tol
Koster juga menyiapkan rencana cadangan (Plan B) jika proyek ini sepenuhnya diserahkan ke pihak ketiga. Ia berencana melibatkan pemerintah daerah, pelaku ekonomi, dan masyarakat Bali dalam pembangunan tol tersebut. “Kita akan berunding dengan Bupati Badung, walikota, dan bupati se-Bali untuk memastikan proyek ini terus berjalan,” ujarnya.
Gubernur Koster menekankan bahwa proyek ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bali, terutama untuk mengatasi kemacetan parah dan mengurangi angka kecelakaan di ruas jalan tersebut. “Tidak ada pilihan lain, Tol Gilimanuk-Mengwi harus diprioritaskan karena sudah macet total dan mengancam keselamatan,” tegasnya.
Dukungan Masyarakat Bali
Masyarakat Bali telah lama menantikan realisasi proyek ini, yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah barat pulau Bali. Meski proyek ini tidak lagi masuk dalam PSN, optimisme Gubernur Koster memberikan harapan baru bagi kelanjutan pembangunan. (BEM)