Tabanan, Balienews.com – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tabanan menangkap Mulyadi (39), warga Banyuwangi, Jawa Timur, yang mencuri gabah milik petani di enam lokasi berbeda di Tabanan dan Badung. Penangkapan dilakukan di kosnya di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Kamis (7/8) siang.
Awal Terungkap Kasus
Kasus ini bermula dari laporan I Wayan Ngara (61), petani asal Desa Tista, Kerambitan, yang kehilangan enam karung gabah senilai Rp4 juta di pinggir Jalan Subak Belumbang, Desa Belumbang, Kerambitan, pada Minggu (3/8).
Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP Moh Taufik Effendi, menjelaskan pelaku memanfaatkan kebiasaan petani menaruh gabah di pinggir jalan pasca panen.
“Pelaku mengangkut gabah menggunakan mobil pikap sewaan,” ungkapnya, Selasa (12/8).
Penangkapan dan Barang Bukti
Tim Opsnal Satreskrim yang dipimpin Kanit I Reskrim IPDA Agus Sandiartha melacak identitas pelaku dan menangkapnya tanpa perlawanan. Polisi menyita barang bukti berupa satu unit mobil pikap Gran Max, sejumlah karung gabah, dan pakaian yang digunakan saat beraksi.
Enam Lokasi Pencurian
Dari pemeriksaan, Mulyadi mengaku mencuri di enam lokasi, yaitu Desa Belumbang (Kerambitan), Biaung (Penebel), Tajen (Penebel), Gadungan (Selemadeg Timur), Marga Tua (Marga), Petang (Badung) dan Bongan (Kota Tabanan).
Total gabah yang dicuri mencapai 11 karung, dijual ke pengepul di Mengwi seharga Rp6.500 per kilogram, menghasilkan Rp3,1 juta.
Menurut polisi, uang hasil penjualan digunakan untuk membayar angsuran, membeli rokok, makanan, dan minuman. Saat ditangkap, tersisa Rp1,9 juta.
Proses Hukum dan Imbauan Polisi
Pelaku dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
“Kasus ini diharapkan menjadi peringatan bagi petani agar tidak meninggalkan hasil panen terlalu lama di pinggir jalan,” pungkas AKP Taufik. (BEM)
