back to top
Minggu, Oktober 5, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaNusantaraWisataPeternak di Badung Sukses Kembangkan Agrowisata Lebah Madu tanpa Sengat

Peternak di Badung Sukses Kembangkan Agrowisata Lebah Madu tanpa Sengat

Badung, Balienews.com – Seorang peternak di Banjar Balangan, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, berhasil mengembangkan destinasi agrowisata lebah madu tanpa sengat (trigona).

Made Riawan, atau akrab disapa Made Cupliz, membangun D’Cupliz Bee Farm sebagai sarana edukasi dan budidaya lebah trigona yang aman bagi anak-anak.

Usaha ini ia jalankan dengan memanfaatkan lahan terbatas dan mengandalkan pemasaran digital untuk menjangkau pasar.

Keunggulan Lebah Trigona

Menurut Made Cupliz, lebah trigona dipilih karena beberapa keunggulan. Lebah ini tidak memiliki sengat sehingga sangat aman untuk interaksi langsung, termasuk bagi anak-anak.

“Alasan utama saya beternak trigona adalah faktor keamanannya. Keluarga, terutama anak-anak, bisa belajar dan berinteraksi tanpa rasa takut,” ujar Made.

Baca Juga :  Tank, Pesawat, dan Pinisi Lengkapi Taman Perjuangan Tabanan

Selain itu, budidayanya tidak memerlukan lahan luas, cukup dengan ketersediaan vegetasi sebagai sumber pakan. Madu yang dihasilkan juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan dan permintaannya tinggi di pasaran.

Tantangan dan Strategi Budidaya

Meski menjanjikan, budidaya lebah trigona menghadapi sejumlah tantangan. Produksi madunya lebih sedikit dibanding lebah bersengat, kesulitan mendapatkan bibit unggul, dan risiko kematian koloni saat musim hujan.

Untuk mengatasinya, Made fokus pada pemilihan lokasi ideal, yaitu daerah dengan suhu sedang dan banyak tanaman berbunga sepanjang tahun seperti Air Mata Pengantin. Perlindungan dari hama seperti semut dan cicak juga menjadi kunci keberhasilan.

Dari Madu hingga Agrowisata

Selain memanen madu yang rasanya bervariasi tergantung jenis bunga, D’Cupliz Bee Farm juga menghasilkan produk turunan seperti bee pollen dan propolis. Yang tak kalah menarik, Made mengembangkan potensi agrowisata.

Baca Juga :  Tank, Pesawat, dan Pinisi Lengkapi Taman Perjuangan Tabanan

“Kami tak hanya jual madu, tapi juga pengalaman. Kami undang orang untuk lihat langsung, cicip madu segar dari sarang, dan pahami prosesnya. Ini jadi nilai lebih yang disukai wisatawan,” tuturnya.

Strategi pemasaran melalui media sosial dan kerja sama dengan agen travel pun digencarkan untuk memperkenalkan pengalaman edukatif ini.

D’Cupliz Bee Farm membuktikan bahwa potensi agrowisata di Bali masih sangat terbuka lebar. Bagi Anda yang ingin mengalami sensasi berinteraksi dengan lebah tanpa rasa takut disengat dan belajar langsung tentang budidaya madu, D’Cupliz Bee Farm di Badung bisa menjadi pilihan destinasi yang unik dan informatif. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI