back to top
Rabu, Oktober 15, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaPendidikanRindu Orang Tua, Dua Siswa SRMP 17 Bali Putuskan Mundur Dari Sekolah...

Rindu Orang Tua, Dua Siswa SRMP 17 Bali Putuskan Mundur Dari Sekolah Rakyat

Denpasar, Balienews.com – Dua anak didik Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 Bali di Balai Sentra Mahatmiya, Tabanan, memilih mundur dari program pendidikan Sekolah Rakyat. Keduanya, yang berasal dari Kecamatan Pupuan dan Selemadeg, memutuskan kembali ke rumah setelah mengikuti kegiatan belajar selama tiga bulan sejak dimulainya program pada 14 Juli 2025.

Alasan Kemanusiaan: Rindu Keluarga

Kepala SRMP 17 Bali, I Putu Jayanegara, membenarkan pengunduran diri dua siswa tersebut. Ia menyebut, alasan yang melatarbelakangi keputusan itu sangat manusiawi.

“Mereka tidak bisa jauh dari orang tua. Siang terlihat ceria, tapi malam sering menangis karena rindu keluarga,” ujar Jayanegara saat mendampingi kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI, Sabtu (4/10).

Dengan mundurnya dua siswa tersebut, jumlah peserta didik SRMP 17 Bali kini tersisa 73 orang dari sebelumnya 75 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel).

Sekolah Gandeng Psikolog dan Tambah Kegiatan Positif

Untuk mencegah hal serupa terulang, pihak sekolah menggandeng psikolog dalam memberikan pendampingan emosional bagi siswa yang masih beradaptasi dengan lingkungan baru.

Selain itu, kegiatan tambahan juga diperbanyak, seperti ekstrakurikuler berbasis bakat dan minat, serta refleksi malam agar siswa merasa nyaman dan tidak larut dalam rasa rindu rumah.

“Kami terus memperkuat kerja sama dengan psikolog dan memperbanyak aktivitas positif di malam hari agar anak-anak tidak merasa kesepian,” tambahnya.

Pastikan Tidak Ada Anak Putus Sekolah

Jayanegara menegaskan, dua siswa yang mundur tetap mendapat perhatian dan tidak akan berhenti sekolah. Pihak SRMP 17 Bali telah memfasilitasi keduanya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah reguler yang telah menyatakan kesediaan menerima mereka secara resmi.

“Kami pastikan tidak ada anak yang putus sekolah,” tegasnya.

Siapkan Siswa Pengganti dan Perluasan Program

Sebagai pengganti, SRMP 17 Bali telah menyiapkan satu calon siswa baru dari Kabupaten Tabanan, sementara satu lagi masih dalam tahap penjajakan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan. Harapannya, posisi kosong bisa diisi oleh anak putus sekolah yang ingin kembali belajar.

Meski ada siswa yang mundur, Jayanegara menyebut sebagian besar peserta justru semakin betah dan menikmati kegiatan di sekolah rakyat.

“Bahkan ada yang saat pulang ke rumah ingin cepat kembali ke sekolah karena sudah merasa nyaman,” ungkapnya.

Program Sekolah Rakyat Terus Dikembangkan

Program Sekolah Rakyat merupakan inovasi pendidikan inklusif yang memberi kesempatan belajar bagi anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk keluarga kurang mampu. Tahun 2025 menjadi masa uji coba program ini di Bali.

Ke depan, program akan diperluas hingga jenjang SMA di daerah Kubu, Karangasem, dengan lahan seluas 5 hektare sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI