Jakarta, Balienews.com – Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk membahas masa depan pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, masih tertunda. Wakil Ketua Umum PSSI I, Zainuddin Amali, mengatakan pihaknya masih menunggu waktu Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang tengah mempersiapkan pernikahan putrinya pada 18–19 Oktober 2025.
“Tunggu Ketua Umum dulu, beliau masih ada acara pernikahan putrinya. Jadi, belum bisa rapat minggu ini,” ujar Amali di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (14/10/2025), usai laga uji coba timnas U-23 Indonesia kontra India yang berakhir 1-1.
Nasib Kluivert Tunggu Laporan Ketua BTN
Sebelumnya, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menyebut keputusan soal kelanjutan kerja sama dengan Kluivert dan stafnya akan diputuskan dalam rapat Exco.
Hal ini menyusul kegagalan Kluivert membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, setelah dua kekalahan di putaran keempat kualifikasi — kalah 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak.
Amali menegaskan, PSSI akan menentukan langkah selanjutnya setelah menerima laporan lengkap dari Sumardji.
“Kita tunggu dulu laporan dari Ketua BTN sekaligus manajer. Baru kita ambil sikap. Kan kita belum tahu laporannya seperti apa,” katanya.
PSSI Tegaskan Keputusan Harus Kolektif
Menanggapi desakan publik agar segera memecat Kluivert, Amali menegaskan keputusan tidak bisa diambil secara sepihak.
“Enggak bisa sepihak. Ini organisasi. Keputusan diambil bersama-sama dalam rapat Exco, dan dasarnya laporan dari Ketua BTN,” jelasnya.
Ketika ditanya batas waktu pelaksanaan rapat, Amali menyebut, “Tidak ada lambat-lambatnya, ini sesiapnya saja.”
Kluivert Pulang ke Belanda, PSSI Belum Tahu Alasannya
Amali juga mengaku belum mengetahui alasan Kluivert dan tim pelatihnya langsung pulang ke Belanda usai kekalahan di Jeddah.
“Tanya dia, kita tidak tahu,” katanya singkat.
Dengan tertundanya rapat Exco, publik sepak bola Indonesia masih menanti keputusan resmi PSSI terkait masa depan Patrick Kluivert. Apakah pelatih asal Belanda itu akan dipertahankan atau digantikan, semua bergantung pada hasil evaluasi resmi setelah laporan BTN disampaikan. (BEM)
