Balienews.com – India mencatatkan diri sebagai salah satu negara paling rajin membaca di dunia dengan rata-rata 352 jam per tahun, hanya terpaut sedikit dari Amerika Serikat yang memimpin dengan 357 jam. Laporan terbaru World Population Review (12/11/2025) menunjukkan bahwa kebiasaan membaca masih bertahan di tengah arus digital global.
India Unggul sebagai Negara Paling Rajin Membaca
India menjadi satu-satunya negara non-maju di luar Eropa yang masuk dalam jajaran negara paling sering meluangkan waktu untuk membaca.
Pencapaian ini dinilai menarik karena India tidak masuk kategori negara maju atau negara dengan kualitas pendidikan tertinggi.
Tingginya minat baca masyarakat India dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Akses buku murah dan mudah didapat
- Perpustakaan kota yang aktif
- Komunitas belajar berbasis masyarakat
Tradisi literasi ini dinilai berkembang kuat, bahkan bersaing dengan negara-negara Eropa Barat.
Singapura Teratas di Asia Tenggara, Indonesia Tertinggal
Di kawasan Asia Tenggara, Singapura menempati posisi ke-13 dunia dengan rata-rata 155 jam membaca per tahun. Sementara Indonesia berada di peringkat ke-30, dengan rata-rata hanya 129 jam per tahun.
Rendahnya angka ini disebut berkaitan dengan:
- Minimnya budaya literasi di lingkungan keluarga
- Akses perpustakaan yang belum merata
- Dominasi konsumsi media digital visual dibandingkan buku
10 Negara Paling Rajin Membaca di Dunia
Berdasarkan laporan World Population Review, berikut daftar negara dengan rata-rata durasi membaca tertinggi:
- Amerika Serikat – 357 jam/tahun
- India – 352 jam/tahun
- Britania Raya – 343 jam/tahun
- Prancis – 305 jam/tahun
- Italia – 278 jam/tahun
- Rusia – 223 jam/tahun
- Australia – 217 jam/tahun
- Spanyol – 187 jam/tahun
- Belanda – 187 jam/tahun
- Swiss – 157 jam/tahun
Tren Membaca: Digital Semakin Dominan
Laporan tersebut juga menunjukkan perubahan tren membaca global. Sejak pandemi 2020, pembaca semakin banyak beralih ke buku digital dan platform baca elektronik, menggantikan dominasi buku cetak.
Selain itu, tingkat pendidikan memiliki korelasi kuat dengan intensitas membaca. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin banyak pula buku yang mereka konsumsi setiap tahun.
Meningkatkan budaya membaca menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Langkah sederhana seperti membiasakan membaca 15–30 menit sehari dapat menjadi titik awal memperbaiki kualitas literasi nasional. (BEM)




