DENPASAR – balienews.com
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa Bali ke-6 tahun 2024, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menghadirkan inovasi menarik: lomba komedi tunggal atau yang lebih dikenal sebagai stand up comedy, di mana seluruh pesertanya menggunakan Bahasa Bali.
Lomba Bebanyolan Tunggal: Merawat Warisan Bahasa Bali
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha, lomba ini, yang diberi nama Bebanyolan Tunggal, membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk melawak menggunakan Bahasa Bali dengan bebas, bahkan mencampurkan dengan Bahasa Indonesia.
“Kita bukan berarti menyuruh harus berbahasa Bali penuh dan jangan berbahasa Indonesia bukan begitu. Jadi kita pelan-pelan secara terus menerus Pemprov Bali memberi perhatian agar tidak hilang karena terlambat merawat bahasa asli,” kata Sugiartha di Denpasar, Selasa.
Bahasa Bali: Dinamika dan Fleksibilitas
Dalam Bahasa Bali, terdapat beragam tingkatan bahasa, mulai dari yang paling kasar hingga yang paling sopan. Dalam lomba ini, Disbud Bali tidak membatasi peserta untuk mengeksplorasi penggunaan kata. Menurut Arya, stand up comedy memang bercampur, menyesuaikan, namun penggunaan bahasa kasar relatif, karena setiap daerah di Bali memiliki dialek dan kata-kata sehari-hari yang berbeda.
Menambahkan, Kurator Bulan Bahasa Bali 2024, I Gede Nala Antara, mengatakan bahwa lomba Bebanyolan Tunggal juga sebagai pengingat bahwa Bahasa Bali sebenarnya tidak memiliki tingkatan yang baku. Semua harus menyadari dinamika perkembangan bahasa daerah.
Menguatkan Identitas Bali melalui Komedi
Gede Nala mengajak masyarakat umum usia 14-21 tahun untuk mendaftar sebagai peserta lomba melalui tautan yang ada di media sosial Bulan Bahasa Bali. Tema lomba, “Jana Kerthi Dharma Sadhu Nuraga”, mengangkat esensi memperkuat jati diri manusia Bali. Lomba ini gratis dan dibuka hingga 13 Februari dengan perlombaan pada 20 Februari 2024.
Disbud Bali melihat inisiatif ini sebagai salah satu cara untuk memperkuat dan memajukan bahasa daerah. Dalam suasana pesta demokrasi Pemilu 2024, komedi berbau politik diperbolehkan, asalkan tidak menyinggung pihak tertentu dan tanpa unsur pornografi atau pelecehan.
Diharapkan, kegiatan ini akan memberikan warna baru dalam memperingati Bulan Bahasa Bali 2024. Acara tersebut akan berlangsung dari 1 Februari hingga 2 Maret 2024 di Taman Budaya Art Centre, Denpasar, serta di tiap kabupaten/kota di Bali.
Selama sebulan penuh, Bulan Bahasa Bali 2024 akan dipenuhi dengan beragam kegiatan, melibatkan seluruh lapisan masyarakat Bali. Agenda meliputi utsawa atau festival, wimbakara atau lomba, sesolahan atau pertunjukan seni, widyatula atau seminar, kriyaloka atau workshop, reka aksara atau pameran, serta penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada tokoh penggiat sastra. (BEM1)