TABANAN, balienews.com –
Desa Nyitdah, yang terletak di kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan, menjadi pusat perhatian bagi wisatawan dan pemerintah setempat atas potensi uniknya dalam industri genteng dan inovasi pengelolaan sampah.
Dikenal sebagai ikon ‘genteng Nyitdah’, desa ini telah mengukir namanya dalam industri pembuatan genteng di Bali. Mayoritas penduduknya adalah pengrajin genteng, petani, dan pengrajin anyaman bambu.
Perbekel Desa Nyitdah, Drs. Dewa Putu Alit Arta, menjelaskan bahwa desa ini telah lama dikenal karena gentengnya yang khas. Desa Pejaten dan Desa Nyitdah, dengan gentengnya yang khas, telah mencuri perhatian masyarakat di luar Bali.
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, dalam kunjungan kerjanya ke desa Nyitdah, melihat potensi besar dalam inovasi pengelolaan sampah. Desa ini dipilih sebagai lokasi untuk program ngantor di desa yang ke-42. Perhatiannya tidak hanya terfokus pada pengelolaan sampah, tetapi juga pada pengembangan sentra industri lokal seperti keramik, terakota, genteng, dan batu bata.
Ketua Bank Sampah Desa Nyitdah, I Ketut Nada, menjelaskan bahwa mereka telah bekerja keras untuk menciptakan lingkungan desa yang bersih dan sehat. Dengan 10 orang personil pengelola sampah, mereka melakukan pengelolaan sampah secara sistematis dengan memilah jenis sampah seperti botol kaca, besi rongsok, plastik, dan sampah non-organik lainnya.
Di samping masalah sampah, Desa Nyitdah juga berusaha mendukung program penanganan stunting. Dalam kegiatan ngantor di desa, Bupati Sanjaya memberikan perhatian khusus kepada 7 warga yang tercatat menderita stunting dengan memberikan bantuan sembako. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka stunting di Tabanan.
Kedatangan Bupati Sanjaya tidak hanya bertujuan untuk memberikan pelayanan langsung bagi masyarakat, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam berbagai bidang, termasuk penanganan sampah dan kesehatan masyarakat.
Dengan potensi wisata dan inovasi yang terus dikembangkan, Desa Nyitdah semakin menunjukkan peran pentingnya dalam ekonomi lokal serta konservasi lingkungan, menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan.