Balienews.com, – Blind spot atau area buta adalah zona di sekitar kendaraan besar (seperti truk dan bus) yang tidak terlihat oleh pengemudi melalui kaca spion atau jendela. Area ini sangat berisiko karena pengemudi kendaraan besar tidak menyadari keberadaan kendaraan lain di sekitarnya, sehingga meningkatkan potensi kecelakaan.
Menurut data kepolisian, banyak kecelakaan terjadi karena kendaraan kecil (motor atau mobil) berada di blind spot truk atau bus saat bermanuver. Untuk mengurangi risiko, pengendara harus mengenali area blind spot dan menerapkan strategi berkendara yang aman.
Cara Mudah Mendeteksi Posisi Blind Spot Truk dan Bus
Menurut Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving, terdapat metode praktis untuk mengetahui apakah kendaraan kita berada di area blind spot truk atau bus. “Prinsip dasarnya sederhana,” jelas Jusri, dikutip dari Kompas.com, “Jika Anda dapat melihat wajah pengemudi melalui kaca spion mereka, berarti posisi Anda aman dan terlihat. Sebaliknya, jika tidak bisa melihat wajah pengemudi, kemungkinan besar Anda berada di zona blind spot yang berbahaya.”

4 Area Blind Spot Truk & Bus yang Harus Diwaspadai
- Bagian Belakang Truk dan Bus
Kendaraan besar seperti truk dan bus memiliki jarak pandang sangat terbatas di belakang. Jika mobil atau motor berada terlalu dekat di belakangnya, pengemudi tidak akan bisa melihat keberadaan kendaraan Anda melalui spion, terutama saat melakukan pengereman mendadak. Risiko tabrakan beruntun sangat tinggi di area ini. - Sisi Kanan Truk dan Bus
Area di sebelah kanan truk dan bus merupakan blind spot yang sering diabaikan. Pengemudi kendaraan besar kesulitan melihat kendaraan yang berada di sebelah kanannya, khususnya saat sedang berbelok ke kanan atau berada di persimpangan. Banyak kecelakaan terjadi ketika motor atau mobil mencoba menyalip dari sisi ini. - Sisi Kiri Truk dan Bus
Sama seperti sisi kanan, area di sebelah kiri truk dan bus juga termasuk blind spot berbahaya. Ketika kendaraan besar sedang berbelok ke kiri, pengemudi seringkali tidak bisa melihat kendaraan kecil di sebelah kirinya. Bus yang sedang berhenti di halte juga memiliki blind spot besar di sisi kiri saat pintu terbuka. - Bagian Depan Truk dan Bus
Meskipun terlihat jelas, bagian depan truk dan bus sebenarnya memiliki blind spot yang cukup berbahaya. Jarak antara kabin pengemudi dengan ujung depan kendaraan cukup panjang, sehingga pengemudi mungkin tidak melihat kendaraan yang terlalu dekat di depannya. Risiko tinggi terjadi saat kendaraan kecil tiba-tiba memotong di depan truk atau bus.
6 Tips Berkendara Aman di Dekat Truk & Bus
- Area Samping Truk dan Bus
Kendaraan besar memiliki blind spot yang sangat luas di sepanjang sisi kendaraan. Ketika Anda berada di samping truk atau bus lebih dari 3 detik, risiko tidak terlihat oleh pengemudi meningkat drastis. Jika harus menyalip, lakukan dengan cepat dan pastikan Anda dapat melihat wajah pengemudi di spion mereka sebagai tanda mereka telah melihat keberadaan Anda. - Saat Bus Berhenti di Halte
Bus kota sering melakukan pengereman mendadak untuk menaikturunkan penumpang. Area sekitar halte bus merupakan zona rawan dimana penumpang bisa tiba-tiba menyeberang atau bus mungkin menarik kemudi keluar secara tak terduga. Selalu jaga jarak aman minimal 15 meter dan waspada terhadap pergerakan tiba-tiba. - Zona “No-Zone” Kendaraan Besar
Istilah “No-Zone” merujuk pada area mematikan di sekitar truk dan bus yang sama sekali tidak terlihat oleh pengemudi. Zona ini mencakup area belakang (15 meter), depan (5 meter), dan sepanjang sisi kendaraan. Jika Anda tidak dapat melihat spion kendaraan besar, artinya pengemudi juga tidak dapat melihat Anda. - Komunikasi dengan Pengemudi Truk/Bus
Penggunaan lampu sein dan klakson harus dilakukan dengan tepat waktu dan jelas. Beri tanda 5 detik sebelum manuver, karena kendaraan besar membutuhkan waktu lebih lama untuk merespon. Perlu diingat bahwa klakson motor sering tidak terdengar di dalam kabin truk/bus, sehingga kontak mata melalui spion menjadi krusial. - Pergerakan Truk/Bus di Persimpangan
Kendaraan besar membutuhkan ruang lebih lebar saat berbelok, dengan roda belakang yang dapat memotong jalur hingga 2 meter. Fenomena “off-tracking” ini membuat area sisi dalam belokan sangat berbahaya. Jangan pernah mencoba menyalip atau berada di sisi dalam ketika truk/bus sedang berbelok. - Berkendara di Jalan Tol
Kendaraan besar di jalan tol seringkali melakukan percepatan dan perlambatan yang tidak terduga. Jarak aman minimal 50 meter harus dipertahankan, dengan memperhitungkan bahwa truk bermuatan penuh membutuhkan jarak 40% lebih panjang untuk berhenti dibanding kendaraan biasa. Gunakan marka jalan sebagai patokan jarak yang akurat.
Memahami blind spot truk dan bus adalah kunci mengurangi risiko kecelakaan. Ingat, “Jika Anda tidak melihat spion bus/truk, pengemudi juga tidak melihat Anda”. Selalu waspada, jaga jarak, dan pastikan pengemudi truk melihat keberadaan Anda sebelum bermanuver. (BEM)