back to top
Sabtu, April 19, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahLahan Eks Galian C di Desa Kelating Dikembangkan Jadi Hutan Wana Kertih,...

Lahan Eks Galian C di Desa Kelating Dikembangkan Jadi Hutan Wana Kertih, Lestarikan Pohon Langka dan Tanaman Upacara Yadnya

Tabanan, balienews.com, – Lahan eks galian C di Desa Kelating, Kerambitan, yang sebelumnya sempat digunakan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) darurat, kini sedang direvitalisasi menjadi kawasan hijau bernama Hutan Wana Kertih. Program ini bertujuan mengembalikan fungsi lahan agar lebih produktif sekaligus melestarikan pohon langka dan tanaman upacara yadnya. Revitalisasi ini juga sejalan dengan konsep Nangun Sad Kerti Loka Bali, khususnya aspek Wana Kertih yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.

Penutupan TPS Darurat dan Awal Revitalisasi

Bendesa Adat Kelating, I Dewa Made Maharjana, menjelaskan bahwa sejak penutupan TPS darurat pada 16 Desember 2024, pihaknya bersama masyarakat desa adat berupaya menyelamatkan lahan seluas 54 are tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penanaman pohon langka, seperti majegau dan berbagai jenis kelapa yang memiliki peran penting dalam upacara adat.

“Kami melakukan reboisasi dengan menanam pohon majegau dan pohon kelapa, khususnya jenis yang sering digunakan dalam yadnya. Kelapa langka seperti kelapa bojog, kelapa rangda, kelapa bijulit, dan kelapa udang juga akan dilestarikan di sini. Ini tidak hanya untuk kebutuhan desa kami, tapi juga desa-desa lain yang memerlukannya,” ujar Dewa Maharjana saat penanaman simbolis bersama Muspika Kerambitan, Jumat (7/3).

Penanaman Pohon Langka dan Tanaman Usadha

Selain pohon kelapa dan majegau, kawasan Hutan Wana Kertih juga akan ditanami bunga matahari dan tanaman usadha (obat tradisional Bali). Revitalisasi ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi lahan yang sebelumnya berbentuk kubangan besar bekas galian C, yang sempat berbahaya dan bahkan menjadi lokasi insiden bunuh diri.

Camat Kerambitan, I Putu Adi Supraja, mengapresiasi inisiatif Desa Adat Kelating dalam mengubah lahan tersebut menjadi area yang lebih bermanfaat. “Dulu lahan ini berupa kubangan bekas galian C yang berisiko tinggi. Kini, setelah direklamasi dan ditanami pohon, lahannya lebih aman dan bernilai guna bagi masyarakat,” ujarnya.

Potensi Wisata Desa

Perbekel Desa Kelating, Made Suarga, menambahkan bahwa setelah penutupan TPS darurat, pengolahan sampah dari desa dialihkan ke TPA Mandung yang dikelola oleh Pemkab Tabanan. Selain itu, kawasan Hutan Wana Kertih juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata desa.

“Revitalisasi ini tidak hanya untuk penghijauan, tapi juga membuka peluang wisata baru di Kelating. Kami akan menata kembali kawasan ini agar bisa menjadi bagian dari wisata desa yang terus berkembang,” kata Suarga.

Dampak Positif bagi Masyarakat

Dengan upaya ini, lahan eks galian C yang sebelumnya terbengkalai diharapkan dapat menjadi kawasan hijau produktif yang mendukung pelestarian alam serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Lahan tersebut sebelumnya merupakan lokasi pertambangan batu padas yang sudah tidak beroperasi sejak bertahun-tahun lalu. Bekas penggalian itu menyisakan kubangan besar yang berbahaya, terutama saat musim hujan. Melalui paruman agung, diputuskan untuk melakukan revitalisasi guna mengembalikan fungsi lahan yang lebih produktif dan bermanfaat bagi warga setempat. (BEM1)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERKINI