Jakarta, Balienews.com, – Pemerintah Indonesia mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan. Program ini menargetkan anak-anak dari keluarga miskin dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi (DTSEN), khususnya kelompok desil 1 dan 2. Hingga April 2025, 356 usulan lokasi telah masuk dari berbagai daerah, dengan target 200 titik dibangun tahun ini.
Hal ini disampaikan dalam acara sosialisasi daring yang digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya legalitas lahan sebagai syarat utama pembangunan.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Kesiapan Lahan Jadi Faktor Penting
Mendagri Tito Karnavian menyatakan bahwa prioritas pembangunan akan diberikan pada lokasi yang sudah memiliki gedung atau lahan jelas.
“Bila ada tempat dan gedung yang tinggal direnovasi, otomatis lebih diprioritaskan daripada tanah kosong. Lahan sengketa otomatis ditolak,” tegas Tito.
Ia juga menegaskan bahwa Kemendagri mendukung penuh program ini, sesuai arahan Presiden yang menunjuk Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai leading sector.
Sekolah Rakyat: Investasi Jangka Panjang Menuju Indonesia Emas 2045
Dilansir dari laman Kemensos, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk memuliakan masyarakat miskin sekaligus menyiapkan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
“Ini adalah gagasan Presiden untuk mendorong wong cilik agar bisa berkontribusi di masa depan,” ujar Gus Ipul.
Sekolah ini berbasis asrama dengan kurikulum formal plus pendidikan karakter. Orang tua juga harus berkomitmen mendampingi anak-anak mereka.
Progres Pembangunan dan Kesiapan Tenaga Pengajar
Hingga saat ini, 53 titik sudah direvitalisasi dan akan digunakan untuk tahun ajaran 2025/2026. Sedangkan sisanya masih dalam proses survei dan telaah oleh Satgas Sekolah Rakyat.
Program ini melibatkan kerja sama lintas kementerian. Untuk pengajar, Kemensos menggandeng Kemendikdasmen dan Kemenpan RB untuk menugaskan guru ASN, PPPK, dan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Fasilitas yang disediakan di Sekolah Rakyat mencakup ruang kelas, asrama siswa, perumahan guru, lapangan olahraga, serta rumah ibadah. Kelengkapan fasilitas ini diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar sekaligus kenyamanan seluruh warga sekolah.
Apresiasi untuk Dukungan Pemda
Gus Ipul mengapresiasi peran pemerintah daerah dalam percepatan program ini. “Terima kasih kepada bupati, wali kota, dan gubernur yang mendukung penuh. Semoga target kita tercapai,” ujarnya.
Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tonggak pengentasan kemiskinan ekstrem sekaligus investasi SDM jangka panjang. (BEM)