back to top
Minggu, Juni 1, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaKesehatanCek Kesehatan Gratis di Tabanan Minim Peminat, Padahal Kasus Hipertensi dan Diabetes...

Cek Kesehatan Gratis di Tabanan Minim Peminat, Padahal Kasus Hipertensi dan Diabetes Meningkat

Tabanan, Balienews.com – Partisipasi masyarakat Tabanan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) masih sangat rendah, hanya mencapai 0,4%, meskipun kasus penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes terus meningkat. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan per April 2025 menunjukkan bahwa kedua penyakit tersebut mendominasi daftar 10 besar penyakit terbanyak.

Tantangan ini dibahas dalam Forum Konsultasi Publik yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (14/5), termasuk upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini.

Rendahnya Partisipasi dalam Program CKG

Program CKG dirancang sebagai langkah awal deteksi dini penyakit kronis, namun antusiasme masyarakat masih minim. Dari total 1.011 pendaftar, hanya 856 orang yang hadir. Padahal, selain hipertensi dan diabetes, penyakit seperti rematik, gangguan lambung, dan gagal jantung kongestif juga banyak ditemukan di masyarakat.

Baca Juga :  Program Cek Kesehatan Gratis dari Presiden Prabowo Resmi Dimulai

Hipertensi dan Diabetes Mendominasi Daftar Penyakit

Data Dinkes Tabanan mencatat hipertensi sebagai penyakit terbanyak dengan 239 kasus, disusul diabetes melitus (116 kasus). “Tanpa kesadaran preventif, target harapan hidup sehat 74 tahun sulit tercapai,” tegas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, I Wayan Triana Suryanata.

Tantangan Sosialisasi dan Perubahan Pola Pikir

Dr. Arya Putra, Kepala Puskesmas Selemadeg Barat, menyoroti keengganan masyarakat memeriksakan diri sebelum sakit. “Banyak yang datang saat kondisi sudah parah, padahal deteksi dini bisa mempermudah pengobatan,” ujarnya. Penyakit kronis seperti ini seringkali berujung pada biaya medis tinggi, termasuk operasi dan cuci darah.

Upaya Peningkatan Cakupan CKG

Dinkes Tabanan berencana memperkuat sosialisasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). Target tahun 2025, cakupan CKG diharapkan mencapai 40%. “Cek kesehatan berkala adalah investasi masa depan,” pesan Triana.

Baca Juga :  Program Cek Kesehatan Gratis dari Presiden Prabowo Resmi Dimulai

Masyarakat diimbau memanfaatkan CKG sebagai langkah pencegahan. “Jangan tunggu sakit baru peduli. Deteksi dini bisa menyelamatkan hidup,” tutup dr. Arya. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI