Denpasar, Balienews.com – Pemerintah bersiap meluncurkan program baru bernama Transmigrasi Patriot pada tahun 2026. Program ini ditujukan bagi kaum muda, termasuk calon mahasiswa sarjana hingga doktoral, untuk berkontribusi dalam pembangunan kawasan transmigrasi di Indonesia.
Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, mengumumkan bahwa program Transmigrasi Patriot bukan hanya diperuntukkan bagi warga yang berkeluarga, tetapi juga terbuka bagi generasi milenial dan Gen Z. Inisiatif ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang ingin mendorong semangat patriotisme di kalangan muda.
“Presiden menginginkan kaum Gen Z yang muda, punya inovasi, punya kreasi, berjiwa patriot untuk diterjunkan di kawasan transmigrasi,” ujar Viva di Denpasar, Jumat (16/5/2025).
Apa Itu Program Transmigrasi Patriot?
Program Transmigrasi Patriot akan menyasar calon mahasiswa dari berbagai jenjang sarjana, magister, hingga doktoral, melalui skema beasiswa dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kementrans). Beasiswa ini bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di Jawa seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, serta kampus-kampus lokal di sekitar wilayah transmigrasi.
Program ini mengusung konsep pembelajaran jarak jauh yang diimbangi dengan pengabdian langsung di kawasan transmigrasi.
Fokus pada Inovasi dan Jiwa Entrepreneur
Berbeda dari beasiswa akademik biasa, Transmigrasi Patriot dirancang untuk mencetak pionir pembangunan di wilayah baru. Peserta beasiswa akan tinggal dan mengabdi di kawasan transmigrasi sambil menyelesaikan studi mereka.
“Jadi, mereka kuliah sambil mengembangkan inovasi, gagasan, tidak sekadar formalistis kuliah untuk menjadi pegawai ASN. Tapi, mengembangkan jiwa entrepreneur agar nanti setelah lulus dia harus mengabdi mengembangkan ekonomi dan potensi daerah kawasan transmigrasi,” jelas Viva.
Minat Kaum Muda Mulai Tumbuh
Viva mengatakan antusiasme kalangan muda terhadap program ini mulai terlihat dari banyaknya yang mendaftar dan berkonsultasi. Namun, ia belum menyebutkan angka pasti pendaftar karena program ini baru akan resmi dibuka pada awal tahun 2026. (BEM)