Tabanan, Balienews.com – Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 di Sentra Mahatmiya Bali, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, mendapatkan edukasi pemilahan sampah dan perilaku hidup bersih dan sehat, Jumat (8/8).
Kegiatan ini digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI sekaligus mempromosikan hasil rehabilitasi gedung sekolah yang rampung Juli lalu.
Antusiasme Siswa dalam Belajar Hidup Sehat
Suasana belajar berbeda terlihat di SRMP 17. Para siswa dengan semangat mengikuti praktik cara memilah sampah dan mencuci tangan yang benar. Ayu, salah satu siswi, mengaku kegiatan ini memberi pengalaman baru.
“Senang saja, karena tahu cara cuci tangan yang benar dan memilah sampah, di tempat sampah yang mana harus buang daun, plastik atau sampah lainnya,” ungkapnya.
Selain edukasi, siswa juga diajak memeriahkan peringatan HUT RI dengan permainan interaktif yang menghibur.

Bagian dari Program Rehabilitasi Sekolah
PPK Pelaksanaan Prasarana Strategis Bali, Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Fitriyanti, menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi bagian promosi pascarehabilitasi SRMP 17 yang berlangsung pada Mei–Juli 2025.
“Tujuannya menggugah kesadaran murid dan guru akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat, menciptakan sekolah yang nyaman, serta mendorong partisipasi seluruh warga sekolah menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Perbaikan meliputi plafon dan lampu sesuai standar PUPR, perbaikan tembok mengelupas, serta pengecatan ulang sesuai ketentuan pemerintah pusat. Fitriyanti berharap pihak sekolah menjaga keberlanjutan kebersihan dan kondisi bangunan pascarehab.
Rencana Pembangunan Sekolah Rakyat Baru
Selain SRMP 17, Kementerian PUPR juga merencanakan pembangunan Sekolah Rakyat baru di Kubu, Karangasem, pada 2026 di atas lahan seluas 5 hektare. Targetnya, sekolah ini bisa menerima siswa baru pada tahun ajaran 2026.
Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sri Wibowo, memaparkan bahwa dari total 159 Sekolah Rakyat di Indonesia, tahap pertama pembangunan telah mencapai 100 titik hingga awal Agustus 2025. Sisanya, 59 titik akan segera diresmikan Presiden RI.
Di Bali, program ini mulai beroperasi 14 Juli 2025 untuk jenjang SMP, dengan tiga rombongan belajar, 11 guru, satu kepala sekolah, dua wali asrama, delapan wali asuh berlatar belakang pekerja sosial, empat juru masak, enam petugas keamanan, dan empat petugas kebersihan.
“Sekolah Rakyat hadir untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang memadukan pengajaran formal, pembinaan kemandirian, serta dukungan penuh fasilitas asrama,” ujar Sri Wibowo. (BEM)