back to top
Jumat, November 21, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaTeknologiSam Altman: Era CEO AI Semakin Dekat, OpenAI Siap Jadi yang Pertama

Sam Altman: Era CEO AI Semakin Dekat, OpenAI Siap Jadi yang Pertama

Balienews.com – CEO OpenAI Sam Altman mengungkapkan bahwa perusahaan yang ia pimpin kemungkinan akan dijalankan oleh kecerdasan buatan (AI) dalam beberapa tahun ke depan.

Pernyataan ini disampaikan Altman dalam podcast Conversations with Tyler yang dirilis baru-baru ini, ketika ia menjelaskan mengapa AI dinilai lebih efisien dan objektif dalam mengambil keputusan dibanding manusia, serta bagaimana OpenAI bisa menjadi perusahaan besar pertama dengan CEO berbasis AI.

AI Dinilai Lebih Objektif dan Efisien

Altman menyebutkan bahwa kemampuan AI menganalisis data berskala besar dan mengambil keputusan tanpa bias membuatnya layak menjadi pemimpin perusahaan.

Menurut dia, jika ada perusahaan yang dipimpin oleh CEO AI, maka seharusnya OpenAI menjadi yang pertama.

Baca Juga :  Meta Rekrut Peneliti OpenAI: Strategi Agresif Kuasai Peta Persaingan AI Global

Ia menilai AI mampu menjalankan peran CEO dengan lebih konsisten dan efisien dibanding manusia yang sering dipengaruhi faktor emosional.

CEO AI, Altman Tetap Jadi Wajah Perusahaan

Meski memprediksi bahwa AI akan mengambil alih sebagian besar proses pengambilan keputusan strategis, Altman mengakui bahwa posisi CEO tetap memiliki fungsi publik.

Karena itu, ia membayangkan masa depan di mana CEO AI memimpin perusahaan dari sisi internal, sementara dirinya tetap tampil sebagai representasi OpenAI di hadapan publik.

Hambatan terbesar dari konsep CEO AI, kata Altman, bukan terletak pada teknologinya, melainkan pada penerimaan masyarakat.

Prediksi: Perusahaan Akan 85% Dijalankan AI

Altman memperkirakan bahwa dalam waktu kurang dari 10 tahun, OpenAI akan beroperasi hingga 85 persen menggunakan AI.

Baca Juga :  ChatGPT Hadirkan Mode Belajar, Dukung Pelajar di Indonesia Pahami Materi Lebih Mendalam

Bahkan, ia meyakini beberapa perusahaan besar di masa depan dapat dijalankan hanya oleh dua atau tiga manusia, sementara seluruh proses lainnya ditangani AI.

“Saya rasa AI bisa mewujudkan itu dalam waktu kurang dari 2,5 tahun,” ujarnya.

Ancaman dan Peluang AI terhadap Dunia Kerja

Pernyataan Altman mengenai CEO AI melengkapi sejumlah komentar sebelumnya tentang dampak kecerdasan buatan terhadap dunia kerja.

Ia pernah memperingatkan bahwa AI berpotensi menggantikan jutaan pekerjaan manusia, termasuk posisi rutin, analitis, hingga jabatan eksekutif. Namun di sisi lain, teknologi ini juga membuka peluang profesi baru seperti AI Prompt Engineer.

Altman juga menyoroti risiko sosial dari revolusi AI, seperti penyalahgunaan teknologi, krisis kepercayaan publik, hingga ketimpangan ekonomi. Meski begitu, ia tetap optimistis bahwa AI akan membawa “kemakmuran besar” bagi umat manusia jika dikelola secara hati-hati. (BEM)

Baca Juga :  ChatGPT Hadirkan Mode Belajar, Dukung Pelajar di Indonesia Pahami Materi Lebih Mendalam
BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI