back to top
Sabtu, April 19, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahPemprov Bali Siapkan Insentif untuk Pemilik Nama Nyoman dan Ketut, Cegah Punahnya...

Pemprov Bali Siapkan Insentif untuk Pemilik Nama Nyoman dan Ketut, Cegah Punahnya Budaya Lokal

Denpasar, balienews.com, – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sedang merumuskan insentif bagi pemilik nama Nyoman dan Ketut, nama tradisional Bali untuk anak ketiga dan keempat. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap semakin langkanya penggunaan nama tersebut di era modern. Gubernur Bali, Wayan Koster, mengungkapkan bahwa insentif ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal sekaligus mendorong pertumbuhan penduduk.

Insentif Berupa Program Bermanfaat

Gubernur Koster menegaskan bahwa insentif yang diberikan bukan berupa uang tunai, melainkan program-program dalam bidang pendidikan dan kesehatan. “Nanti insentifnya macam-macam, ada pendidikan, kesehatan, bukan uang tapi ada nanti, tenang aja, lagi dirumuskan,” ujarnya di Denpasar, Selasa (4/3/2025).

Ia juga menambahkan bahwa insentif ini diharapkan dapat mendorong keluarga Hindu Bali untuk memiliki empat anak, dengan syarat tidak menambah istri. “Nanti akan diberikan insentifnya supaya mau melahirkan empat anak tapi dengan catatan tidak menambah istri,” jelasnya.

Baca Juga :  Gubernur Bali Terpilih Rencanakan Pembatasan Minimarket untuk Lindungi UMKM Lokal

Dampak Program Keluarga Berencana

Koster menyadari bahwa program keluarga berencana dua anak turut berkontribusi pada menurunnya penggunaan nama Nyoman dan Ketut. Saat ini, mayoritas keluarga Hindu Bali hanya memiliki dua anak, yang biasanya diberi nama Putu (anak pertama) dan Made (anak kedua).

Berdasarkan data yang dihimpun Gubernur Koster, populasi Bali saat ini mencapai 4,4 juta jiwa atau hanya 1,6% dari total penduduk Indonesia. Pertumbuhan penduduk Bali juga cenderung melambat, dengan angka hanya 0,66% per tahun, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 1,04%.

Upaya Menjaga Budaya Bali

Menurut Koster, langkah ini penting untuk mencegah punahnya budaya Bali. “Ini termasuk tergerusnya budaya Bali, nama Nyoman dan Ketut hampir punah di Bali, harus kita jaga ini, kalau tidak Nyoman dan Ketut tinggal di museum,” tegasnya dalam pidato perdananya di Rapat Paripurna DPRD Bali.

Baca Juga :  Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Dihapus dari Daftar PSN, Gubernur Bali Siapkan Plan B

Pemprov Bali berkomitmen untuk terus merumuskan program insentif yang tepat guna mendukung pelestarian budaya sekaligus meningkatkan pertumbuhan penduduk. (BEM)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERKINI