Banyuwangi, Balienews.com — Tim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah laki-laki yang diduga kuat merupakan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Penemuan ini terjadi pada Selasa (8/7) dini hari, sekitar 20 mil dari lokasi kapal tenggelam, tepatnya di kawasan Selat Tanjung Anjir Sembulungan, Banyuwangi.
Menurut Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, jenazah pertama ditemukan oleh nelayan sekitar pukul 01.24 WIB. Jenazah tersebut kemudian dibawa ke pelabuhan perikanan Muncar sebelum dievakuasi ke RSUD Blambangan untuk proses identifikasi oleh Tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Jawa Timur.
Penemuan Jauh dari Lokasi Kecelakaan
Ribut menyebut, jenazah pertama ditemukan lebih dari 18 mil ke selatan dari lokasi tenggelamnya kapal di lintasan Ketapang–Gilimanuk. Korban mengenakan kaus pendek hitam dan celana pendek hitam.
“Mayat diduga korban kapal tenggelam tersebut dibawa ke daratan di pelabuhan perikanan di Muncar, dan selanjutnya oleh tim SAR dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan identifikasi oleh tim DVI,” ujar Ribut dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang.
Jenazah Kedua Ditemukan Selang Beberapa Jam
Masih di hari yang sama, sekitar pukul 05.30 WIB, seorang nelayan kembali menemukan jenazah laki-laki dengan pakaian serupa di lokasi yang tak jauh dari penemuan sebelumnya. Proses evakuasi dilakukan oleh tim SAR gabungan menggunakan PK Basarnas dan Speedboat milik Polairud.
“Mayat ditemukan di bagian selatan Selat Bali, berjarak sekitar 20 mil ke arah selatan dari titik lokasi tenggelamnya Kapal Tunu,” tambah Ribut.
Hingga saat ini, tim DVI Polda Jatim masih melakukan identifikasi terhadap kedua jenazah tersebut untuk memastikan identitas mereka.
Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
KMP Tunu Pratama Jaya, kapal penyeberangan yang mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 unit kendaraan, tenggelam di Selat Bali pada Kamis, 3 Juli 2025, pukul 23.35 WIB.
Menurut data Posko Operasi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, hingga saat ini 30 orang ditemukan selamat, 8 korban meninggal dunia, dan 27 orang masih dalam pencarian.
Pencarian masih terus dilanjutkan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan nelayan setempat.
Operasi SAR masih difokuskan di wilayah selatan Selat Bali yang diperkirakan menjadi arus hanyut korban. Basarnas mengimbau nelayan dan warga sekitar untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban. (BEM)
