back to top
Kamis, April 17, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaKesehatanWaspada! 8 Penyakit Berbahaya Akibat Lingkungan Kotor dan Cara Mencegahnya

Waspada! 8 Penyakit Berbahaya Akibat Lingkungan Kotor dan Cara Mencegahnya

balienews.com, – Lingkungan kotor tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga menjadi sumber berbagai penyakit berbahaya. Kuman, bakteri, dan hewan pembawa penyakit seperti nyamuk dan tikus dapat berkembang biak dengan cepat di tempat yang kotor. Sayangnya, masalah lingkungan kotor masih sering ditemui, terutama di daerah padat penduduk dengan kesadaran kebersihan yang rendah.

Dikutip dari laman Alodokter, Berikut adalah delapan jenis penyakit yang dapat timbul akibat lingkungan kotor dan cara mencegahnya:

1. Diare

Diare adalah penyakit yang sering terjadi akibat konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi kuman dari lingkungan kotor. Gejalanya meliputi buang air besar terus-menerus, yang jika tidak ditangani, dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan gizi.

2. Tipes (Demam Tifoid)

Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri perut, dan kelelahan. Jika tidak diobati, tipes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis dan gangguan jantung.

Baca Juga :  Pangdam IX/Udayana Pimpin Aksi Bersih Pantai Kedonganan, Dukung Bali Bebas Sampah

3. Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Lingkungan kotor, terutama yang terdapat genangan air, menjadi tempat ideal bagi nyamuk ini berkembang biak. Gejala DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala, dan ruam kulit.

4. Malaria

Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles yang berkembang biak di air kotor. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, dan mual. Dalam kasus parah, malaria dapat memicu anemia dan kerusakan organ.

5. Kaki Gajah (Filariasis)

Kaki gajah disebabkan oleh cacing yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Lingkungan kotor dengan genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa cacing ini. Gejala utamanya adalah pembengkakan pada kaki atau bagian tubuh lainnya.

Baca Juga :  Pangdam IX/Udayana Pimpin Aksi Bersih Pantai Kedonganan, Dukung Bali Bebas Sampah

6. Kutu Air

Kutu air adalah infeksi jamur pada kaki yang sering terjadi di lingkungan lembap dan kotor. Gejalanya meliputi ruam kemerahan, gatal, dan perih pada kulit kaki.

7. Tuberkulosis Paru (TBC)

TBC adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang menular melalui udara. Lingkungan kotor dan padat penduduk meningkatkan risiko penularan. Gejalanya meliputi batuk berkepanjangan, sesak napas, dan demam.

8. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh tikus melalui air atau tanah yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot, dan penyakit kuning.

Cara Mencegah Penyakit Akibat Lingkungan Kotor

Untuk mencegah penyakit-penyakit di atas, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:

  1. Jaga Kebersihan Lingkungan: Buang sampah pada tempatnya dan hindari genangan air.
  2. Pilah dan Olah Sampah: Daur ulang sampah anorganik dan olah sampah organik menjadi kompos.
  3. Gunakan Alas Kaki: Hindari berjalan tanpa alas kaki di tempat kotor.
  4. Periksa Kesehatan: Jika mengalami gejala penyakit, segera konsultasikan ke dokter.
Baca Juga :  Pangdam IX/Udayana Pimpin Aksi Bersih Pantai Kedonganan, Dukung Bali Bebas Sampah

Jaga kebersihan lingkungan untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit berbahaya. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat. (BEM)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERKINI