Jakarta, Balienews.com, – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti membuka Program Peningkatan Kompetensi dan Panen Hasil Inovasi untuk guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
Kegiatan ini diikuti 1.200 peserta secara hybrid (luring dan daring) di BBPPMPV Bispar, Jakarta, sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri.
Fokus pada Kompetensi Teknis & Soft Skills
Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru dan instruktur vokasi, terutama dalam menghadapi persaingan global.
“Program ini tidak hanya fokus pada kemampuan teknis, tetapi juga penguatan soft skills untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja,” ujarnya.
Ia juga menyoroti inovasi yang dihasilkan peserta sebagai modal mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Saya bangga melihat karya-karya inovatif guru SMK. Ini bukti kesiapan kita menjawab tantangan masa depan,” tambahnya.
Pelatihan Serentak di 7 Balai Vokasi
Program ini dilaksanakan serentak di 7 Balai Besar/Balai Pengembangan Mutu Pendidikan Vokasi di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru, memperkuat keterampilan berbasis industri, serta memperluas jaringan kolaborasi dengan dunia kerja.
Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas guru dan instruktur dalam mendidik siswa SMK/LKP. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat daya saing lulusan vokasi di pasar kerja. Dengan begitu, akan tercipta sumber daya manusia (SDM) vokasi yang kompeten dan siap bekerja sesuai kebutuhan industri. (BEM)