Apa Itu Mental Breakdown?
Balienews.com, – Mental breakdown adalah kondisi ketika seseorang merasa sangat kewalahan secara emosional dan mental hingga kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Meski bukan diagnosis medis, istilah ini menggambarkan keadaan di mana stres dan tekanan emosional mencapai titik puncak.
Melansir dari laman Alodokter, Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti burnout (kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan), masalah hubungan, kehilangan orang terdekat, atau stres berkepanjangan tanpa waktu pemulihan.
Selain itu, gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, juga dapat memperburuk risiko mengalami mental breakdown.
Ciri-Ciri Mental Breakdown
Gejala mental breakdown bervariasi pada setiap orang, tetapi umumnya meliputi:
1. Perubahan Emosi dan Perilaku
-
Mudah marah, tersinggung, sedih, atau putus asa
-
Kehilangan selera makan dan minat pada hobi atau aktivitas yang biasa dinikmati
-
Perubahan pola tidur (insomnia atau tidur berlebihan)
-
Kelelahan ekstrem tanpa penyebab fisik yang jelas
2. Penarikan Diri dari Sosial
-
Menghindari interaksi sosial, seperti membatalkan janji atau mengisolasi diri
-
Tidak merespons pesan atau panggilan dari orang terdekat
-
Menghabiskan waktu sendirian di kamar tanpa keinginan untuk keluar
3. Gangguan Fungsi Sehari-Hari
-
Sulit berkonsentrasi hingga pekerjaan terbengkalai
-
Mengabaikan kebersihan diri atau lingkungan
-
Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri (pada kasus parah)
Jika gejala ini tidak ditangani, mental breakdown dapat memicu masalah lebih serius seperti halusinasi, paranoid, atau gangguan kejiwaan lainnya.
Cara Mengatasi Mental Breakdown
1. Istirahat yang Cukup
Tidur berkualitas membantu menstabilkan emosi dan memulihkan energi. Jangan ragu untuk mengambil waktu jeda dari rutinitas yang melelahkan.
2. Berbicara dengan Orang Terpercaya
Berbagi perasaan dengan sahabat, keluarga, atau pasangan dapat meringankan beban pikiran dan memberikan dukungan emosional.
3. Latihan Relaksasi
Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
4. Journaling
Menulis jurnal membantu mengungkapkan emosi yang terpendam dan melihat masalah dari perspektif lebih jernih.
5. Olahraga Ringan
Aktivitas fisik seperti stretching atau kardio meningkatkan produksi hormon endorfin yang memperbaiki suasana hati.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika gejala mental breakdown tidak membaik setelah mencoba langkah-langkah di atas, segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Dukungan profesional dapat membantu Anda memahami kondisi dengan lebih baik dan mendapatkan penanganan yang tepat. (BEM)