back to top
Selasa, Juni 24, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDaerahInovasi PLN di Bali: PLTS Terapung hingga Sistem Hibrida untuk Listrik Ramah...

Inovasi PLN di Bali: PLTS Terapung hingga Sistem Hibrida untuk Listrik Ramah Lingkungan

Balienews.com – PLN Indonesia Power (PLN IP) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Muara Nusa Dua, Bali, berkapasitas 100 kilowatt peak (kWp). Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan mendukung transisi energi bersih pemerintah menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLTS ini sejalan dengan kebijakan Pemprov Bali untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi dan Bali Energi Bersih. “Indonesia memiliki potensi tenaga surya mencapai 3.295 gigawatt (GW), yang bisa dimaksimalkan untuk mendukung NZE,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).

PLTS Terapung Muara Nusa Dua: Efisien & Ramah Lingkungan

PLTS terapung ini telah beroperasi sejak Oktober 2022, dibangun dalam waktu 1 bulan 2 minggu dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 49,6%. Dibangun di atas 0,35 hektar (1% luas waduk), PLTS ini masih berpotensi dikembangkan hingga 80% permukaan waduk.

I Made Harta Yasa, Senior Manager PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan Bali, mengatakan, “PLTS terapung mendukung kebijakan Pemprov Bali yang mengutamakan energi ramah lingkungan.”

PLN IP Perluas Portofolio EBT di Bali

Selain mengoperasikan PLTS Terapung Muara Nusa Dua (100 kWp), PLN Indonesia Power (PLN IP) juga mengembangkan sejumlah pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) di Bali, antara lain:

1. PLTS Nusa Penida (5,3 MWp) – Sistem Hibrida dengan BESS

Salah satu proyek unggulan adalah PLTS Nusa Penida berkapasitas 5,3 megawatt peak (MWp). Pembangkit ini menggunakan sistem hibrida, menggabungkan Panel surya (PLTS) dan Battery Energy Storage System (BESS).

2. PLTS Atap di Fasilitas PLN

PLN IP juga memanfaatkan atap gedung dan fasilitas operasionalnya untuk memasang PLTS Atap di beberapa lokasi strategis di Bali, di antaranya: Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali (510 kWp), Unit Induk Distribusi (UID) Bali (250,8 kWp), PLTG Pemaron (96 kWp).

Menurut Made, pengembangan EBT merupakan strategi korporasi untuk memperluas green energy di daerah prioritas seperti Bali. “Kami berkomitmen memperluas EBT demi energi berkelanjutan,” tegasnya. (BEM)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

PILIHAN EDITOR

KOMENTAR TERKINI