Tiongkok, Balienews.com – XCMG mengirimkan 100 unit truk tambang bertenaga listrik tanpa awak (all-electric unmanned mining truck) ke tambang batu bara Huaneng Yimin di Mongolia Dalam, Tiongkok. Pengiriman ini menjadikan Yimin Mine sebagai lokasi pertambangan pertama di dunia yang mengoperasikan armada truk listrik otonom skala besar, mendukung praktik pertambangan hijau dan cerdas.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi lintas industri, menggabungkan teknologi kendaraan otonom, energi terbarukan, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan solusi pertambangan berkelanjutan.
Inovasi Pertambangan Hijau oleh XCMG
Armada truk listrik otonom ini dilengkapi dengan:
-
Teknologi Penukaran Baterai Cepat – Penggantian baterai otomatis hanya dalam 6 menit.
-
Kinerja Tangguh – Beroperasi pada suhu ekstrem hingga -40°C.
-
Efisiensi Tinggi – Produktivitas 120% lebih baik dibanding truk konvensional.
Menurut Yang Dongsheng, Chairman XCMG Group, inisiatif ini merupakan langkah awal menuju ekosistem pertambangan sepenuhnya otonom. “Kami akan memperluas kolaborasi untuk mencakup ekskavator, loader, dan alat pengeboran tanpa awak,” ujarnya.
Dampak Lingkungan dan Keunggulan Teknologi
Kehadiran 100 truk tambang listrik otonom ini membawa dampak signifikan bagi lingkungan dan efisiensi operasional. Setiap tahun, armada ini mampu menghemat penggunaan diesel hingga 15.000 ton sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) sebesar 48.000 ton, berkontribusi besar dalam upaya global memerangi perubahan iklim.
Selain ramah lingkungan, sistem ini juga dilengkapi dengan berbagai teknologi mutakhir, termasuk kendaraan otonom berbasis AI yang meningkatkan akurasi dan keamanan operasi, jaringan 5G untuk konektivitas real-time yang stabil, serta dukungan energi fotovoltaik yang memastikan seluruh aktivitas pertambangan berjalan dengan nol emisi karbon.
Kombinasi inovasi ini tidak hanya membuat operasi lebih efisien tetapi juga menciptakan standar baru untuk pertambangan berkelanjutan di masa depan.
Li Shuxue, Chairman Huaneng Inner Mongolia East Energy, menyatakan bahwa solusi ini mempercepat transformasi digital pertambangan di Tiongkok sekaligus mengurangi ketergantungan pada alat berat impor. (BEM)