Tabanan, Balienews.com – Pemerintah Pusat segera meluncurkan Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan gratis berasrama untuk memutus rantai kemiskinan. Di Bali, 84 calon siswa dari berbagai kabupaten/kota telah mendaftar untuk program percontohan yang rencananya dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis Berasrama
Untuk tahap awal, jenjang yang dibuka adalah setingkat SMP. Program ini dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan sistem boarding school, di mana semua biaya pendidikan dan akomodasi ditanggung negara.
Kegiatan belajar akan berpusat di Sentra Mahatmiya Bali, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.
“Sudah ada 84 pendaftar dari Tabanan, Badung, Buleleng, hingga Denpasar. Semua akan tinggal di asrama selama menempuh pendidikan,” jelas Sri Wibowo, Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Minggu (18/5).
Target dan Persiapan Infrastruktur
Pemerintah menargetkan tiga rombongan belajar (rombel) untuk kelas perdana. Saat ini, pembangunan sarana prasarana, termasuk gedung sekolah dan asrama, sedang dirampungkan oleh Kementerian PUPR dan diperkirakan selesai pada pertengahan Juli 2025.
Guru yang mengajar berasal dari Kementerian Pendidikan dan pemda setempat, sementara Sentra Mahatmiya berperan sebagai penyedia fasilitas. “Sekolah ini memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di Sentra. Karena lahan di Bali terbatas, jadi kita maksimalkan yang tersedia,” jelas Sri Wibowo.
Syarat Pendaftaran dan Sosialisasi
Proses sosialisasi masih berlangsung dengan melibatkan calon siswa dan orang tua. Salah satu persyaratan utama adalah kesiapan tinggal di asrama. “Kami terus menguatkan informasi, termasuk meminta pernyataan kesiapan tinggal di asrama,” tambah Sri Wibowo.
Program Sekolah Rakyat akan diluncurkan secara resmi oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Juli-Agustus 2025 di Bekasi. Bali termasuk salah satu provinsi terpilih sebagai lokasi percontohan, bersama beberapa daerah lainnya. (BEM)