Tabanan, Balienews.com – Desa Delod Peken berhasil meraih Juara I Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Kabupaten Tabanan 2025, mengungguli 19 peserta lainnya dari berbagai wilayah. Ajang yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan ini bertujuan meningkatkan literasi di tingkat desa melalui pengelolaan perpustakaan yang aktif, inovatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Lomba Dimulai Sejak Maret 2025
Lomba Perpustakaan Desa Terbaik 2025 dimulai sejak Maret 2025, dengan pendaftaran peserta berlangsung dari April hingga Juni. Setelah seleksi administrasi, tim juri melakukan visitasi lapangan untuk menilai langsung kondisi perpustakaan desa.
Sebanyak enam perpustakaan desa lolos ke tahap akhir dan melakukan presentasi final pada Selasa, 24 Juni 2025, di Ruang Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Tabanan. Tahapan ini menjadi penentu siapa yang keluar sebagai juara.
Penilaian Mengacu Pada Sembilan Indikator Utama
Penilaian dalam lomba ini dilakukan berdasarkan sembilan indikator utama, yaitu kelengkapan dan kualitas koleksi, ketersediaan sarana dan prasarana, kualitas layanan kepada masyarakat, kompetensi serta jumlah tenaga pengelola, penyelenggaraan program kegiatan perpustakaan, sistem pengelolaan yang diterapkan, tingkat inovasi dan kreativitas, kontribusi terhadap peningkatan literasi masyarakat, serta dampak perpustakaan terhadap Indeks Pembangunan Literasi.
Seluruh indikator tersebut dijumlahkan untuk menghasilkan skor akhir setiap peserta.
Desa Delod Peken Unggul, Diikuti Penebel dan Dajan Peken
Setelah melalui proses penilaian yang ketat, dewan juri memutuskan pemenang Lomba Perpustakaan Desa Terbaik 2025:
- Juara I: Desa Delod Peken
- Juara II: Desa Penebel
- Juara III: Desa Dajan Peken
Selain itu, tiga desa lainnya berhasil meraih predikat juara harapan:
- Juara Harapan I: Desa Kukuh (Kecamatan Marga)
- Juara Harapan II: Desa Dauh Peken
- Juara Harapan III: Desa Bengkel
Apresiasi dan Komitmen Terhadap Literasi Desa
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan, I Gusti Made Darma Ariantha, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta atas semangat dan dedikasi mereka.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme para pengelola perpustakaan desa. Ini menunjukkan bahwa semangat literasi tumbuh kuat dari akar rumput. Lomba ini bukan semata mencari juara, tetapi mendorong tumbuhnya perpustakaan yang aktif, inovatif, dan melayani masyarakat dengan optimal,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran perpustakaan desa dalam memperkuat budaya membaca di kalangan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat literasi masyarakat desa melalui berbagai upaya, mulai dari pelatihan pengelola, penyediaan bahan bacaan yang relevan, hingga mendorong kegiatan literasi berbasis kearifan lokal. Budaya membaca harus tumbuh dari lingkungan terdekat, dimulai dari desa,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya lomba ini, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan berharap lebih banyak desa terpacu untuk membangun perpustakaan yang berkelanjutan dan berdaya guna. (BEM/r)