Tabanan, Balienews.com — Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran menjadi perhatian global, termasuk bagi sektor pariwisata Indonesia. Destinasi wisata Tanah Lot di Bali ikut memantau dampaknya, sembari terus melanjutkan upaya pelestarian budaya dan penguatan atraksi lokal.
Ketegangan Global Berdampak pada Kunjungan Wisatawan
Konflik bersenjata yang kembali memanas di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran, menimbulkan kekhawatiran terhadap kestabilan ekonomi global. Hal ini turut dirasakan oleh pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot di Tabanan, Bali.
“Situasi perang mungkin akan berpengaruh terhadap ekonomi secara umum dan kemungkinan juga berdampak pada kunjungan wisata nantinya. Namun masih diperlukan observasi lanjut untuk memastikannya,” ujar I Wayan Sudiana, Manajer Operasional DTW Tanah Lot.
Selain isu geopolitik, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur dan Gunung Semeru di Jawa Timur menambah kekhawatiran. Pemerintah Australia bahkan mengeluarkan travel advisory kepada warganya untuk lebih waspada saat bepergian ke wilayah Indonesia, termasuk Bali.
Pemugaran Pura Luhur Tanah Lot sebagai Wujud Pelestarian
Di tengah tantangan eksternal, proses pemugaran pelinggih utama di Pura Luhur Tanah Lot tetap berjalan. Kegiatan konservasi ini menjadi bentuk komitmen terhadap pelestarian warisan budaya Bali.
Tahap awal pemugaran mencakup pembongkaran struktur lama yang akan diperkuat secara bertahap. Namun, faktor alam seperti pasang surut air laut menjadi tantangan tersendiri dalam menentukan jadwal dan metode pengerjaan.
Solusi untuk Kemacetan dan Peningkatan Atraksi Budaya
Masalah klasik seperti kemacetan akses menuju kawasan wisata Tanah Lot juga masih menjadi perhatian. I Wayan Sudiana menegaskan perlunya solusi agar kenyamanan dan minat kunjungan wisatawan tidak terganggu.
Sebagai inovasi, DTW Tanah Lot tengah merancang program latihan kesenian tradisional Bali seperti rindik, okokan, dan tektekan di panggung terbuka yang baru selesai dibangun. Ketiga kesenian ini merupakan ciri khas budaya Kabupaten Tabanan.
Latihan tersebut akan dibuka untuk partisipasi wisatawan, memberikan pengalaman budaya yang lebih imersif dan interaktif. Pelaksanaannya akan mempertimbangkan kesiapan fasilitas serta faktor cuaca agar berjalan lancar dan aman.
Komitmen Tanah Lot Hadapi Tantangan Global
Meskipun menghadapi berbagai dinamika global, DTW Tanah Lot menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas layanan dan pengelolaan destinasi wisata.
“Kami akan terus melaporkan perkembangan dari waktu ke waktu dan siap melakukan penyesuaian strategi agar pengelolaan destinasi tetap adaptif dan berkelanjutan,” tegas I Wayan Sudiana.
Dengan menggabungkan pendekatan konservatif, inovatif, dan responsif terhadap isu-isu global, Tanah Lot terus diarahkan untuk menjadi ikon pariwisata Bali yang tangguh dan relevan. (BEM)