Jakarta, Balienews.com — Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Inggris di bidang keamanan siber. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat ketahanan digital nasional dan menjaga stabilitas ruang siber Indonesia di tengah meningkatnya ancaman serangan digital.
Kerja Sama Strategis Hadapi Ancaman Siber
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menegaskan bahwa keamanan siber merupakan fondasi penting dalam menjaga kedaulatan digital serta stabilitas ekonomi nasional.
“Keamanan siber adalah fondasi kedaulatan digital dan stabilitas ekonomi kita,” ujar Nezar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/10).
Pernyataan itu disampaikan Nezar saat bertemu Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing, di kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Rabu (29/10).
Menurut Nezar, kerja sama dengan negara mitra seperti Inggris yang memiliki pengalaman luas di sektor digital menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi risiko ancaman siber.
“Pengalaman Inggris sangat berharga. Kami berharap kemitraan antara kedua negara dapat meningkatkan keamanan dan ketahanan digital nasional,” tambahnya.
Belajar dari Serangan Siber PDNS 2024
Nezar mengingatkan pentingnya membangun standar keamanan siber yang tinggi di seluruh infrastruktur digital, baik milik pemerintah maupun swasta. Hal ini menjadi pelajaran berharga setelah terjadinya serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada 2024.
Pemerintah saat ini tengah menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan dan Ketahanan Siber. Regulasi tersebut diharapkan dapat memastikan seluruh sistem digital penting telah mengadopsi keamanan siber memadai sejak tahap perancangan.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Inggris
Wakil Duta Besar Inggris Matthew Downing menyambut baik kerja sama bilateral ini. Ia menilai ancaman siber bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang memperkuat kolaborasi teknologi antara kedua negara.
“Memperkuat ketahanan siber bukan sekadar prioritas teknis, melainkan keharusan strategis bagi kedua negara. Hal ini juga mendukung kemitraan strategis Inggris-Indonesia yang telah lama terjalin,” kata Matthew.
Matthew menambahkan, Inggris siap mendukung transformasi digital di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan, pengembangan kapasitas, dan kemitraan teknologi di sektor keamanan siber.
BSSN: Keamanan Siber Harus Jadi Prioritas Sejak Awal
Sementara itu, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Slamet Aji Pamungkas, menegaskan pentingnya penerapan keamanan siber sejak awal pengembangan sistem.
“Keamanan siber adalah instrumen penting dalam menjaga harmonisasi ekosistem digital. Keamanan sebaiknya sudah diterapkan sejak penyusunan suatu sistem, baik aplikasi, perangkat keras, maupun perangkat lunak,” ujar Slamet.
BSSN menekankan bahwa keamanan siber tidak boleh dianggap penting hanya setelah terjadi insiden, melainkan menjadi bagian integral dari seluruh proses transformasi digital nasional. (BEM)
