Apa Itu Bullying Verbal?
balienews.com, – Bullying verbal adalah bentuk perundungan yang dilakukan melalui kata-kata, baik secara langsung maupun tulisan. Jenis perundungan ini sangat umum terjadi dan dapat dialami siapa saja, di mana saja, termasuk di sekolah, lingkungan keluarga, tempat kerja, hingga media daring.
Bullying sendiri merupakan tindakan kasar yang dilakukan secara sengaja oleh individu atau kelompok dengan tujuan mengintimidasi, menyakiti, atau mempermalukan orang lain. Meski tidak melibatkan kekerasan fisik, bullying verbal sering kali memiliki dampak psikologis yang mendalam.
Mengapa Bullying Verbal Sering Diabaikan?
Sayangnya, banyak korban bullying verbal tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi sasaran. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang sulit dibuktikan dan sering dianggap sebagai lelucon oleh lingkungan sekitar. Akibatnya, korban cenderung merasa bingung dan tidak yakin apakah tindakan tersebut layak diperjuangkan.
Contoh Bullying Verbal
Pelaku bullying verbal biasanya menggunakan kata-kata kasar yang menyerang aspek personal seseorang, seperti:
1. Menghina
Kata-kata seperti “bodoh” atau “tolol” sering digunakan untuk merendahkan seseorang. Ironisnya, penghinaan ini kerap dianggap sebagai candaan oleh pelakunya.
2. Mempermalukan
Tindakan ini dilakukan dengan menunjukkan kesalahan atau kekurangan korban di depan umum, baik dalam diskusi langsung maupun daring, dengan tujuan mempermalukan.
3. Meremehkan
Pelaku sering memulai dengan pujian palsu sebelum menjatuhkan korban. Contohnya, “Idenya bagus, tapi kamu pasti nggak sanggup ngerjain.”
4. Mengejek
Olokan terhadap penampilan, seperti “gendut” atau “cebol,” sering disampaikan dengan dalih bercanda, padahal menyakitkan hati korban.
5. Mengancam
Ancaman verbal, seperti “Kalau kamu nggak nurut, aku akan kasih tahu semua orang soal ini,” adalah bentuk lain dari bullying verbal.
6. Melecehkan
Komentar kasar di media sosial, termasuk lelucon berbau seksual, juga masuk kategori ini. Contohnya, memberi julukan “sayang” atau “cantik” tanpa persetujuan.
Dampak Bullying Verbal
Korban bullying verbal berisiko mengalami:
- Depresi
- Kecemasan
- Kesulitan bersosialisasi
- Penurunan rasa percaya diri
Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini dapat membuat korban merasa terisolasi dan berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Cara Menghadapi Bullying Verbal
Untuk Korban:
- Cari Bantuan Percayakan masalahmu kepada orang terdekat yang dapat memberikan dukungan.
- Tanggapi dengan Tenang Jangan biarkan pelaku melihat emosimu karena hal itu akan memuaskan mereka.
- Hindari Pelaku Jika memungkinkan, jauhi situasi di mana kamu harus berhadapan langsung dengan pelaku.
- Simpan Bukti Dokumentasikan bukti perundungan, seperti tangkapan layar atau rekaman suara.
Untuk Saksi:
- Jangan Ikut Mendukung Hindari menertawakan pelaku atau menyebarkan informasi negatif tentang korban.
- Rangkul Korban Tawarkan ruang aman bagi korban untuk menceritakan apa yang dirasakannya.
- Tegur Pelaku Beri tahu pelaku bahwa tindakannya menyakiti korban.
- Laporkan Kepada Pihak Berwenang Jika situasi tidak membaik, laporkan masalah ini kepada guru, manajer, atau pihak yang berwenang.
Menghentikan Rantai Bullying
Dengan memahami dan menangani bullying verbal secara tepat, kita bisa memutus rantai perundungan ini. Dukung korban dan bantu mereka merasa tidak sendirian. Tindakan kecil dari kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang. (BEM)